Lihat ke Halaman Asli

Umi haniah

Umi Hani'ah

Sikap Moderasi Beragama dalam Menghormati Perayaan Hari Besar Agama Lain

Diperbarui: 4 Desember 2020   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sikap Moderasi Beragama Dalam Menghormati Perayaan  Hari Besar Agama Lain
Oleh : Umi Hani’ah Kelompok KKN MDR 2 Charima IPMAFA

Bangsa Indonesia  merupakan bangsa yang beraneka ragam budaya dengan sifat kemajemukannya. Keragaman mencakup perbedaan bahasa, agama, ras , budaya, suku dan sebagainya. Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. 

Dasar inilah yang mempersatukan keberagaman  tadi, termasuk keberagaman dalam memeluk agama dan dalam mengamalkan  ajaran agama yang di anutnya. Dalam kehidupan multikultural di perlukan pemahaman dan kesadaran multibudaya  menghargai perbedaan, kemajemukan, dan kemauan berinteraksi dengan siapapun secara adil.  

Indonesia mengakui adanya enam agama yang di anut oleh masyarakatnya antara lain Islam, Kristen, Katholik, Budha, Konghucu, Hindu di tambah dengan agama leluhur, tentu ini merupakan implementasi dari Bhineka Tunggal Ika ( Berbeda-beda namun tetap satu ) yang merupakan semboyan bangsa Indonesia yang bermakna bahwa walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, , bangsa, adat – istiadat, ras, agama, yang beraneka ragam namun semuanya  adalah satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan.

Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia di tuntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebetuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial di masyarakat, seseorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.

Moderasi merupakan kunci  terciptanya toleransi dan kerukunan.  Dalam Al Qur’an dan Hadis banyak disebutkan tentang pentingnya sikap moderat, toleransi dan moderasi adalah nilai inti dalam ajaran islam. Toleransi adalah bagian penting dari moderasi  beragama, artinya sebagai suatu cara pandang sikap, dan perilaku keagamaan. Moderasi beragama akan melahirkan sikap toleransi. Toleransi berarti sikap saling menghargai kelompok atau antar individu dalam masyarakat. Toleransi  adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara kelompok – kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
Salah satu bentuk toleransi beragama adalah toleransi dalam menghormati  perayaan agama lain. 

Sebagimana yang sudah menjadi tradisi di Bangsa Indonesia setiap ada perayaan keagamaan masyarakat saling menghormati antar umat yang berbeda keyakinan satu sama lain, terbukti dari terciptanya suasana damai dan tentram ketika perayaan hari besar keagamaan di Indonesia. Masing – masing masyarakat melaksanakan perayaan keagamaan sesuai dengan keyakinannya tanpa khawatir akan di ganggu oleh pihak lain. 

Masyarakat  justru saling menghormati  dengan memberikan ucapan selamat kepada saudara – saudaranya yang merayakan hari besar mereka.
Dalam sebuah Hadist riwayat Imam Bukhari yang berbunyi “ innamal a’malu binniyat, yang artinya bahwa sesungguhnya segala perbuatan manusia tergantung pada niatnya. 

Dengan  demikian ketika, jika umat islam ingin menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari besar saudara – saudaranya yang beragama lain yang bukan seiman tetapi konteks dan niatnya dalam rangka menghormat dan toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sebaiknya jangan dikaitkan mereka  sedang mengkompromikan akidah agamanya kepada keyakinan agama yang lain.

Banyak terjadi di masyarakat lingkungan tempat saya tinggal, tidak jarang di antara mereka yang berbeda agama  ikut merasakan kebahagian umat islam yang sedang merasakan merayakan idul fitri  dengan ikut mengirimkan parsel lebaran atau makanan lainnya. Mereka juga ikut open houe  perayaan halal bihalal idul fitri yang di selenggarakan dari kalangan umat islam.

Demikian juga ketika umat beragama lain seperti  umat kristini,hindu, budha dan lainnya sedang merayakan hari besar  agamanya masing – masing. Mereka juga ikut berbagi kebahagiaan dengan yang lainnya, seperti ketika umat kristiani merayakan natal mereka mengirimkan parselan ke tetangga – tetangga  terdekat , saudara atau temannya yang berbeda agama. Seperti  juga mereka yang beragama Khonghucu ketika merayakan perayaan imlek mereka mengadakan pasar imlek yang terbuka buat masyarakat umum. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline