Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Meredam Riuh

Diperbarui: 19 April 2019   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.etsy.com

Akhirnya hati itu tumpah ruah
Sejalan dengan lara yang membusuk sisakan nanar
Benar saja aku sudah utuh
Meski yakin tak lagi penuh

Tiba masa semua bersuara tanpa muara
Sayangnya, bisu justru membelengguku
Arah menuju tenang kian terkekang

Saling terka tentang keadilan
yang (harusnya) dipertanyakan

Pada puncaknya ...
Anggaplah baik-baik saja

Aha DM
Magelang, 19/4/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline