Lihat ke Halaman Asli

Puisi│Kemarau Dingin

Diperbarui: 19 Agustus 2018   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@aha_dm93

Musim itu ....
Waktu paling beku di penghujung bulan
Tak ubahnya tubuh kaku depan mataku
Begitu pongah menantang kehidupan

Yang kau sangka benar adanya
Seakan Tuhan berbisik akan esok hari
Hingga kau wasiatkan nama tanpa kata
Mencibir ambisi yang menjulang tinggi dalam mimpi

Hendak kuraih tangan malaikat
Lalu ... kugenggamkan nyawa 'tuk diberikan pada Tuhan
Agar diletakkan dalam nirwana tanpa syarat
laksana ikhlas cinta tanpa sapa atau alasan

Hening ketetapan itu membasuh jiwa nan hina
Menampar hati di kubangan dosa
Tiada restu untukku berkelana
Menemanimu menuju puncak angkasa

Lantas ....
Membiarkan diri terkurung sendiri
Bekukan air mata hingga tandas
Suburkan rindu menjelang pagi


Aha DM
Magelang, 19 Agustus 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline