Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Memungut Senyum yang Tersisa

Diperbarui: 22 Juli 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kaki gunung, kita menatap
Di pinggir sungai, kita menyebrang
Saat penat, kadang tersungkur
Kadang juga diam membisu atau senyum mengingat sesuatu

Sembari menikmati aroma kopi
Kala senja tak mau menyapa lagi
Sesekali  bercerita dan bersendagurau
Memungut senyum yang tersisa bersamamu

Sisa cerita masa bodoh sebagai esensi
Mengisi rasa yang terlupa kembali
Dan kini, masih ada sisa tawa
Membiarkan lenyap terbawa udara

Kita lalui seirama namun beda nada petik
Hingga pada akhirnya bersua satu titik
Sekedar mengingatkan diri untuk bermimpi
Meraih di ujung salju nan sunyi

Esok kita bersama menjalin rasa dalam do'a
Tentang senyum yang tersisa

Kebumen, 22 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline