Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Kala Kenangan Menyapa

Diperbarui: 17 Juni 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebilah kenangan jatuh,
ke benak dan hatiku,
selaksa seolah melayang,
bayangan nostalgia akan turun.

Keningku mengernyit teringat masa itu,
yang masih menyisakan benih-benih,
tinggal di relung kalbu,
tak mampu tersapa oleh siapapun.

Bayangan tersisa di mata,
seakan berdiri di hadapanku,
mengangguk,menyapaku,
betapa kagetnya, badan kaku,
melangkahpun tak mampu.

Ku terpaku disapa dinginya bayu,
merayu ke alam mimpi itu,
menyapa dalam diamnya,
mengajaknya berlari dari dunia fana.

Sejuta lagu berirama merdu,
membangun lamunanku,
agar tak lupa kebodohan yang lalu,
merintih sakit dan perih,
bersama alunan musik yang berisik.

Kini kusadari,
seberkas cahaya bening menanti,
sungguh masa itu mampir di hati,
do'a yang mengalir menyejukkan,
membawakan perjalanan menuju keyakinan.
Kebumen, 17 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline