Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Membasuh Pilu

Diperbarui: 11 Juni 2024   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membasuh dengan air laut berharap pliu segera larut (Dok.Pri) 

Rinai di pantai belum usai,
angin menghembus badai, 
terungkap ikhlas tanpa batas, 
butuh waktu terus melaju keras. 

Membasuh dingin di bawah pohon, 
terus terucap dalam senyap-senyap, 
hati terluka menatap impian sirna,
butuh waktu untuk terus menjelma. 

Bersandar luka dalam hitungan angka, 
saat kegagalan menyapa,
tak kubiarkan membelenggu,
kuyakin ada ruang berpacu, 
membasuh pilu di saku. 

Tak kubiarkan duri tergeletak di jalan, 
kan kusingkirkan sekuat tenaga,
biarlah angin menerpa kencang
masih tersisa pengaman keyakinan. 

Walau keringat dan derai mata belum kering, 
tetap bertahan untuk bersaing, 
esok lusa kan ada tawa ceria, 
dusta mampir menua sirna dalam senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline