Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Ratapan Kayu Bakar

Diperbarui: 23 Mei 2024   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kayu yang terlantar di hutan (Sumber: Depositphotos)

Nasibku sepotong kayu bakar
Di belantara penuh liku dan liar
Hutan yang gersang  itulah rumahku
Rumah yang tanpa berjendela juga tak berpintu

Siang penat hiasi kehidupan yang menghimpit
Panas menyelimuti tubuh
Tubuh yang rapuh tak bersimpiuh
Meratapi segala rasa perih yang teramat sakit

Tubuhku diterpa angin dingin tak bertepi
Takdir memaksakan tinggal di belantara sepi
Jauh dari perhatian, sudah terlantar
Terkadang tertimpa hujan dan petir yang menyambar

Ada rasa iri memang kumemandang
Kayu yang mampu membuat asap dapur
Harus membiarkan air mata bercucur
Dada kuusap perlahan lahan
Menerima kenyataan yang malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline