Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Cintaku Tergores Lidah Mertua

Diperbarui: 12 Mei 2024   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Umi Kulsum

Awal berjumpa senyuman menebar
Pintu terbuka lebar
mengundang pelukan hangat dari luar
Hatiku terpesona memandang getar

Sungguh bagaikan rembulan
Di malam purnama
Bintang menyapa di hadapannya
Kedipan cahaya memancarkan makna
Sang mertua bercerita ada cinta yang berlabuh
Menyentuh harap membuka diri

Tetesan cerita terjadi dalam wisma tua
Bagaikan kampung seketika
ditelan panas muntahan gunung membara
Cengkrama berulah ilusi nyata
Cinta yang berjiwa besar ternoda

Dinginnya salju mencubit pipi lugu
Hingga memerah mata sendu
Tak sengaja dibuat terluka oleh kata
Mertua cambuk asmara

Hati hancur lebur diam tak berkutik
Satu tujuan telah hilang titik
Terdengar gema petir menyambar
Yang membuat diriku semakin kecil dan mengecil

Malam menghembuskan anginnya
Kutersapu harapan senja
Aku bukan benalu yang berharap pada tanaman lain
Membelah diri bagai amuba yang ditunggu
Daun pun bersedih mendengar pilu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline