Oleh: Umi Kulsum
Aku setangkai bunga di tanah belukar
Diam dan malu
Batangku disepuh angin kencang
Kadang cahaya mentari menatapku penuh arti
Aku berdiri di atas tanah liar yang tak terawat umat
Ingin kudapatkan atap yang siap untuk merayap
Di sini tubuhku disergap angin dingin
Sampai kapan kuterus bertahan di tanah belukar
Kulit terkilu dingin hingga ke tulang rusukku