Lihat ke Halaman Asli

UMI KULSUM

GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Sekeping Duka Seranum Duku

Diperbarui: 17 April 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Umi Kulsum

Duhai jiwa duka yang bermukim,
Berusahalah walau ternoda lara,
Di antara senyum dan tangis pilu,
Duku yang ditunggu berbuah duka.  


Harga tak sesuai asa yang lirih  dido'a, Berkecamuk menjelma bertangga,
Terseok seok mengolah dan menjaga,
Berjalan di titian yg penuh rintangan,
 Dilalui dengan senyuman menatap buah ranum.


Duku dan duka.

Sekeping duka mampir,
Mencemari jiwa lugas tergores keras,
Hati terluka kasih medera,
Angin berbisik duka lara diterpa harga. 

Tersenyumlah bibir merah merayumerayu, 
 Duku harapan ranum pesta pora menjelma duka.  

Tertanam rasa syukur diserak suara yang sudah mulai luntur. 

Kebumen, 17 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline