Lihat ke Halaman Asli

Farhan Iskandar

Penyair Akhirat

Setitik Pena Segudang Perpustakaan

Diperbarui: 23 Februari 2020   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: myshikshak.com

"Ketika seorang bayi berada dalam kandungan, ia akan merekam apa yang dibicarakan oleh ibunya dan sekelilingnya" --Psikologi

Adalah suatu hal yang lumrah ketika manusia menemukan hal yang benar-benar tidak hafal namun pernah terlintas dalam pikirannya menemukan hal yang sama di tempat lain yang tidak terdeteksi oleh indranya, jika dikatakan itulah yang dinamakan dengan pikiran alam bawah sadar.

Ketika manusia terlahir ke bumi, secara spontan mau tak mau ia harus menghafal benda-benda, gerak-gerik, dan kata-kata yang menemaninya setiap waktu, namun seiring ia bertambah usia mengenal lingkungan yang lebih luas ia dituntut untuk berpikir dan mendayagunakan hafalanya untuk mentransformasikan pengetahuan yang ada dalam pikirannya atas lingkungan yang ia temui, ruang memori yang tadinya kosong akan terisi seiring dikalkulasikan dengan hal-hal yang sering ia temui.

Menurut pakar kesehatan bertambahnya usia seseorang secara otomatis akan menumpulkan daya untuk menghafal, lalu bagaimana dengan menghafal al-Qur'an?

(QS.Al-Qamar [54]:17)

Jika kita hitung manusia-manusia hebat di muka bumi ini, ada jutaan orang yang hafal al-Qur'an dari usia termuda hingga orang tertua dengan berbagai macam metode, banyak di antara mereka yang menghafal di usia dini tapi sebagian dari mereka menghafal di usia remaja, maupun dewasa. 

Dalam hal ini orang tua yang cinta akan al-Qur'an akan menjadikan anaknya sebagai penghafal al-qur'an di usia-usia muda, lalu bagaimana jika seseorang yang baru menghafal pada usia sudah dewasa tentu akan berbanding terbalik? Ia akan merasa bahwa usianya kini sudah bukan lagi usia untuk menghafal dan fase itu sudah jauh terlewati.

Bagaimana Kita Merubah Pola Pikir dan Mulai Menghafal?

Sebagai orang dewasa, kita biasanya dapat menghindari rasa grogi atau malu ketika mempelajari sesuatu yang kurang kita kenal. Pada umumnya kita memilih untuk berfokus hanya pada bidang-bidang yang merupakan bakat alami kita dan menghindari pelajaran- yang sebelumnya membuat kita tidak nyaman. 

Kita bisa mendapatkan kembali sifat bawaaan lahir kita pada usia berapa pun. "Berapa pun usia anda sekarang, tidak ada kata terlambat untuk mengubah otak anda agar lebih baik," kata ahli syaraf Richard Restak, MD. Itu karena otak berbeda dari setiap organ dalam tubuh kita. Hati, paru, dan ginjal bisa aus setelah beberapa tahun, sedangkan otak justru semakin tajam bila sering digunakan.

Pesimistis dan Citra Negatif  Harus Dikikis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline