Lihat ke Halaman Asli

Vanessa Valentina

Ibu Rumah Tangga

Aku Boneka yang Mencintaimu

Diperbarui: 30 Desember 2021   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ternyata Haris tidak benar-benar mengenal Lisa. Dery sahabat Haris yang membantu mempertemukan mereka. Perkenalan singkat itu memang sudah di rencanakan sejak awal. Haris yang terpesona pada pandangan pertama melalui foto bersama yang di pajang Dery  melalui akun media sosialnya. Saat berkenalan memang Haris tidak jujur dari awal. Perbedaan usianya yang cukup jauh terpaut 5 tahun membuat Haris tidak percaya diri awalnya. Haris menceritakan pada Lisa bahwa mereka seumuran. Hal tersebut mendapat pengakuan pula dari Dery.

Lisa masih berkuliah semester akhir dan masih harus menjalani program profesi 2 tahun kedepan. Haris seorang sarjana fisika yang sudah mendapatkan gelar sarjana sains(S.Si) sudah lulus 3 tahun sebelum Lisa. Saat ini bekerja di sebuah Lembaga penelitian di Jakarta. Memang raut wajah Haris tidak menampakkan berapa usianya saat ini. Wajahnya yang masih terlihat manis dan seperti anak SMA bahkan.

Hubungan yang diawali kepalsuan tersebut mereka jalani. Berbeda dengan Haris yang selalu saja mengabulkan permintaan Lisa jika bertemu,Lisa hanya mau bertemu hanya jika ada waktu. Padahal Haris selalu meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya. Haris terlalu menyukai Lisa. Pada bulan ketiga pertemuan mereka,Lisa memulai terlebih dahulu.

"Ris, Ketemu yuk ada yang ingin aku sampaikan."Ajak Lisa melalui pesan singkat.

"Iya dimana Lisa?"

"Di Cafe deket kampus ku saja ya Ris."

Haris pun segera berangkat menuju Cafe yang dimaksud. Haris menaruh harapan yang tinggi pada Lisa. Saat ini kadar perasaannya bukan lagi soal rasa suka. Perasaan itu sudah menjadi rasa cinta. Yang ia rasakan kini menjadi amat dalam. Dari kejauhan ia melihat datang menghampirinya.

"Udah pesen minum,Ris?"

"Belum,aku nunggu kamu Lisa."

"Oke aku aja yang pesenin ya Ris."

Haris begitu lekat menatap Lisa. Lisa tak sadar bahwa Haris menatapnya sejak tadi. "Manisnya kamu Lisa" gumamnya dalam hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline