Lihat ke Halaman Asli

UMD 198Karanganyar

Universitas Jember

Menarik! KKN UMD UNEJ 198 Adakan Ujicoba Pembuatan Pop Berbahan Dasar Kotoran Sapi 5 Kwintal

Diperbarui: 23 Agustus 2023   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi oleh KKN UMD 198 UNEJ

Lumajang (18/08/23) – Mengingat antusiasme masyarakat setelah dilakukan pelatihan pembuatan POP (Pupuk Organik Padat) berbahan dasar kotoran sapi di Desa Karanganyar, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Mahasiswa KKN UMD UNEJ 198 mengadakan trial atau uji coba pembuatan POP dengan kapasitas yang lebih besar. Uji coba dilakukan untuk menindaklanjuti program dari kelompok pengolahan kotoran sapi yang terdiri dari 3 gabungan kelompok tani di Desa Karanganyar yang telah dibentuk oleh mahasiswa KKN.

Dokumentasi oleh KKN UMD 198 UNEJ

Uji coba dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2023 di rumah milik ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) tepatnya disamping laboratorium mini “Adil” milik bapak “Kushariadi” di Desa Karanganyar. Tidak hanya kelompok tani, uji coba juga dihadiri oleh masyarakat sekitar dan Dinas Pertanian Lumajang.

Dokumentasi oleh KKN UMD 198 UNEJ

Pelaksanaan uji coba POP mendapatkan perhatian dan menjadi sorotan langsung bagi Dinas Pertanian Lumajang. Bahkan Dinas Pertanian Lumajang memberikan apresiasi dan menambahkan beberapa hal terkait dengan pentingnya pupuk organik. Dalam pelaksanaannya, masyarakat turut andil dan sangat antusias dalam membantu proses pengolahan pupuk.

Pembuatan POP dilakukan dengan cara paling sederhana meskipun dalam skala besar. Kapasitas kotoran sapi yang besar dalam pembuatan POP tentunya membutuhkan EM4 dalam jumlah besar juga. Hal tersebut karena EM4 berfungsi sebagai bakteri pengurai pada kotoran sapi sehingga dibutuhkan EM4 dalam jumlah yang banyak. Perbanyakan EM4 dilakukan dengan menambahkan air dan tetes tebu menyesuaikan dengan banyaknya kotoran sapi agar lebih murah dan hemat serta efisien. Tidak hanya itu, kotoran sapi yang sudah mengering juga ditambahkan jerami atau dedek sebagai asupan bagi mikroba.

Dengan diadakannya uji coba, Masyarakat merasa lebih tergugah dan ingin mengadakan pertemuan lebih lanjut minimal dalam jangka waktu satu bulan sekali. Masyarakat sangat bersemangat dan ingin terus belajar dalam membuat pupuk dan membangun desa. Uji coba tersebut juga sangat membantu mengurangi banyaknya kotoran sapi yang menumpuk di Desa Karanganyar. Dinas Pertanian Lumajang juga sangat mendukung terkait dengan keberlanjutan program dan akan lebih memperhatikan lahan pertanian terutama di Desa Karanganyar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline