Bandung - Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Herry Suhardiyanto, menegaskan bahwa bidang ilmu komunikasi memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ia berharap para akademisi ilmu komunikasi yang tergabung dalam Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dapat menghasilkan berbagai inovasi.
"Komunikasi adalah bidang ilmu yang strategis dan berkembang sangat pesat. Komunikasi memiliki peran penting dalam membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Mari kita bangun bidang ilmu komunikasi untuk melahirkan inovasi. Komunikasi harus mampu memimpin perubahan," kata Herry dalam sambutannya pada pelantikan dan rapat kerja pengurus APIK PTMA di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, pada Kamis (30/05/2024).
Ketua Panitia Pelantikan APIK PTMA dan Seminar Nasional, Euis Evi Puspitasari, menyatakan bahwa kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan dihadiri oleh pengurus serta mahasiswa ilmu komunikasi UM Bandung. Selain itu, dilakukan juga penandatanganan MoU dan MoA antara UM Bandung dengan Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia.
Ia mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta kegiatan di Kota Bandung. Ia juga memohon maaf apabila selama acara ada kekurangan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pelantikan pengurus APIK PTMA, di mana Choirul Fajri terpilih sebagai Ketua APIK PTMA masa bakti 2024-2026. Choirul mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pengembangan APIK PTMA, terutama UM Bandung yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
"Kegiatan ini sebenarnya telah lama direncanakan untuk diadakan di UM Bandung. APIK PTMA merupakan asosiasi yang memiliki banyak anggota, dengan 57 program studi komunikasi di PTMA. Ini adalah jumlah yang sangat signifikan di antara 172 PTMA. Ini membuktikan bahwa ilmu komunikasi ada di mana-mana dan memberikan kontribusi yang sangat baik untuk bangsa Indonesia," kata Choirul.
Choirul menambahkan bahwa komunikasi merupakan program studi yang banyak diminati dan favorit di Indonesia. Selain berinovasi, APIK PTMA juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan semua pihak demi kemajuan organisasi. "Tantangan yang dihadapi ke depan adalah terus mendorong mahasiswa dan dosen untuk terus berinovasi. APIK PTMA didirikan pada 2014 dan kami terus mengembangkan bidang komunikasi," ujar Choirul.
Setelah pelantikan dan penandatanganan naskah kerja sama, kegiatan dilanjutkan dengan seminar nasional yang menghadirkan tiga narasumber: Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto, Komisioner KPID Jabar Roni Tabroni, dan Dekan FISIF UM Ponorogo.
Terkait kerja sama dengan UM Bandung, Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto menjelaskan bahwa banyak program yang akan dilakukan, salah satunya mempromosikan budaya sensor bagi masyarakat. "Kita akan memberikan literasi kepada masyarakat seputar cara memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia," ungkap Rommy.
Selain itu, kedua lembaga juga akan memberikan literasi kepada mahasiswa tentang regulasi yang melingkupi dunia perfilman. "Kita juga nanti akan mengadakan program literasi sensor mandiri, yakni berdiskusi seputar regulasi film bersama para mahasiswa," tambah Rommy.