Lihat ke Halaman Asli

UM Bandung

Universitas Muhammadiyah Bandung

Umat Islam Harus Bersiap Hadapi Tantangan Kemajuan Teknologi dan Ideologi Asing

Diperbarui: 14 Mei 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Firman/PWM Jabar.***

Bandung - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyatakan bahwa tantangan masa depan tidak lagi soal perbedaan dalam beragama, melainkan revolusi industri dan kemajuan teknologi yang menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia.

"Dengan telepon pintar, segala aspek kehidupan bisa berubah, termasuk pola pikir, sikap, perilaku, dan bahkan pola ekonomi," ujar Dadang dalam tausiah silaturahmi Muhammadiyah Jawa Barat di Auditorium Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang Nomor 6, Bandung, Kamis (09/05/2024).

Dadang menjelaskan bahwa saat ini masyarakat lebih banyak berbelanja kebutuhan secara online daripada offline. Bahkan untuk konsultasi kesehatan, masyarakat dapat melakukannya melalui telepon pintar, kecuali dalam keadaan darurat. Di masa depan, pendidikan juga kemungkinan akan lebih banyak menggunakan sistem online atau digital.

Selain itu, Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung ini mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia harus waspada terhadap masuknya ideologi asing yang sulit difilter, bahkan oleh pemerintah.

"Saat ini kita menganut konsep open sky atau langit terbuka. Tidak ada satu pun yang menyensor. Pemerintah juga tidak mampu menyensor. Siapa yang bisa menyaring ideologi LGBT, sekularisme, feminisme, materialisme, termasuk ateisme? Semua itu bebas masuk ke sini," lanjut Dadang.

Eks Ketua PWM Jabar ini mengingatkan agar warga Muhammadiyah dan umat Islam umumnya bersiap menghadapi kondisi tersebut. Semua itu adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari lagi.

Dadang juga menyoroti kondisi masyarakat saat ini yang mengalami kehampaan dalam beragama. Banyak orang yang beragama dan pintar dalam ilmu agama, tetapi tidak menghayati ajaran tersebut. Akibatnya, mereka terjebak dalam kasus korupsi dan mendekam di lembaga pemasyarakatan.

"Ini juga harus kita khawatirkan. Keberagamaan kita hampa, tidak masuk ke dalam hati, tidak menjadi kepribadian. Berilmu tinggi tetapi tidak menghayati. Itulah tantangan kita ke depan, termasuk bagi Muhammadiyah," ujar Dadang.

Muhammadiyah, kata Dadang, sampai mengeluarkan pernyataan atau maklumat yang berkaitan dengan hal-hal strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta guna merespons semua tantangan ini.

Dadang juga menyoroti perubahan luar biasa yang terjadi saat ini. Diprediksi, suhu panas di Jawa Barat tahun ini akan mencapai hingga 37 derajat Celsius. Di kota-kota lain di Indonesia, suhu mungkin akan lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline