Lihat ke Halaman Asli

UM Bandung

Universitas Muhammadiyah Bandung

Ketua BPH UM Bandung Ajak Umat Islam Meneladani Kesabaran Nabi Yusuf

Diperbarui: 25 April 2024   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi UM Bandung.***

Bandung - Ketua BPH Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dadang Kahmad mengatakan bahwa ibadah Ramadan yang sudah dilakukan umat Islam selama satu bulan penuh harus bisa berimplikasi kepada kehidupan sosial.

Selama satu bulan itu, lanjut Dadang, umat Islam dididik oleh Allah SWT dengan berbagai macam ibadah yang begitu hebat. Tidak ada bulan yang begitu antusias dalam melaksanakan ibadah, suasana pun sangat kontemplatif, khusyuk, kecuali ibadah-ibadah di bulan Ramadan.

Pesan hikmah itu Dadang sampaikan dalam acara silaturahmi bakda Idul Fitri 1445 Hijriah di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Rabu 24 April 2024.

Dadang menjelaskan bahwa salah satu pelajaran penting yang bisa diambil setelah serangkaian ibadah di bulan suci Ramadan adalah kesabaran.

Ramadan telah melatih kesabaran umat Islam yang begitu luar biasa. Umat Islam selama Ramadan bisa sabar menunggu berbuka walaupun dalam keadaan lapar. Di samping itu, umat Islam juga dilatih bersabar ketika harus salat malam dan bangun untuk makan sahur.

Dadang lantas memberikan contoh kesabaran yang dimiliki para nabi dalam menyampaikan risalah Allah SWT di muka bumi. Termasuk juga memberikan contoh yang gagal dalam mengelola sabar.

"Kesabaran itu sangat perlu kita miliki dalam kehidupan ini. Dalam berbagai macam, ini telah menjadi hukum sosial, bahwa siapa yang mampu bersabar dia akan berhasil," tutur Dadang.

Ketika Nabi Musa diajak oleh Nabi Khidir, Nabi Musa tidak berhasil sabar karena dia melanggar aturan Nabi Khidir agar tidak bertanya selama suatu dalam perjalanan.

Selain Nabi Musa, ada juga kisah kesabaran Nabi Yusuf yang tidak kalah sangat luar biasa. Nabi Yusuf sewaktu kecil selalu dikucilkan oleh keluarganya sendiri. Bahkan, dia dizalimi oleh saudara-saudaranya dengan dibuang ke sumur.

"Dia sejak kecil disisihkan dalam keluarga oleh kakak-kakaknya dan dibuang ke sumur. Lalu dia diambil dan dijadikan budak di negeri Mesir. Namun, dengan kesabaran yang luar biasa, dia menjadi pejabat tinggi di Mesir. Sesungguhnya sesudah kesusahan itu pasti ada kebaikan atau kemudahan," tegas mantan Ketua PWM Jawa Barat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline