Lihat ke Halaman Asli

UM Bandung

Universitas Muhammadiyah Bandung

Mimbar Iqra UM Bandung Bedah Konsep Sustainable Finance yang Sedang Banyak Dikaji Saat Ini

Diperbarui: 11 September 2023   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Promosi dan PMB UM Bandung.***

Bandung -- Ketua Pusat Studi Manajemen dan Bisnis FEB Universitas Padjadjaran (UNPAD) Yudi Ahmad Faisal mengatakan bahwa tema yang berkaitan dengan sustainable finance atau keuangan yang berkelanjutan saat ini sedang banyak dikaji dan dikembangkan.

"Sustainable finance merupakan paradigma baru dan bagi saya ini bidang yang menarik karena belum banyak orang yang masuk," tutur Yudi saat menjadi pemateri dalam Mimbar Iqra edisi kedua yang berlangsung di Ruang Pertemuan lantai 5 UM Bandung pada Selasa (29/08/2023).

Para pakar di belahan dunia, kata Yudi, sebetulnya sudah menyarankan untuk mengubah paradigma sistem keuangan. Kenapa perlu visi baru dalam pengembangan sistem keungan? Apakah ada yang salah dengan sistem keuangan sekarang?

Yudi lantas mengutip pendapat Joseph E Stiglitz (salah satu penerima Nobel bidang Ekonomi) yang mengatakan bahwa market economy (ekonomi pasar) pada kenyataannya belum berhasil memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat saat ini. Kata Josep E Stiglitz justru market economy berpotensi memberikan ekonomi yang destruction.

"Kalau kita melihat global financial crisis, ini terjadi hampir per satu dekade. Dalam setiap sepuluh tahun itu ada saja. Misalnya dulu ada krisis moneter. Ada dua isu kenapa global financial crisis ini muncul. Pertama, isu governance (tata kelola). Kedua, isu pengembangan instrumen-instrumen keuangan yang spekulatif," kata Yudi.

Menurut Joseph E Stiglitz bahwa dominan view dari pengembangan keuangan ini adalah bagaimana instrumen dan sistem keuangan memaksimalkan kekayaan para pemegang saham.

Pertanyaannya, kata Yudi, kalau dikaitkan dengan konteks saat ini, berapa persen orang Indonesia yang menguasai 90 persen kekayaan Indonesia? Kata Yudi, mungkin masih di kisaran angka 2 hingga 5 persen saja.

Hal ini kata Yudi cukup berbahaya. Apalagi kalau paradigma keuangan adalah untuk memaksimalkan profit atau keuntungan para pemilik modal. 

Kata Joseph E Stiglitz, ungkap Yudi, bisakah membuat sistem keuangan yang juga diarahkan kepada masyarakat secara umum dan kepada kebahagiaan mereka.

Pada satu sisi, Joseph E Stiglitz menyarankan untuk mengubah paradigma sistem keuangan saat ini. Ini adalah tantangan yang kemudian memuncul istilah sustainable finance.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline