Lihat ke Halaman Asli

Ketika Penguasa Berdusta

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415832788631534050



Mataku terpejam sebab lelahku menghujam, sekejam hidup yang merenggut mimpiku.

Mimpiku pergi tak pernah lagi mau singgah

Tak ada lagi bantal dan kasur untuk meramu mimpi menghibur diri dari penat langkah kaki sepanjang sisa waktu yang tak pasti,

Hanya pohon tanah ini yang tak pernah menolak lelahku , kapanpun kumau singgah dan menepi

Aku lelah, menanti sang waktu yang tak pernah mau menunggu barang sejenak

Aku lelah , meniti butiran waktu yang terus saja memanjang tak tampak berujung

Aku lelah, ketika waktu tak pernah lagi mau berpihak di setiap titian langkahku

Aku lelah, aku terkulai, aku terdiam aku menjerit, aku menangis , aku merintih dibelakang sang waktu yang tak pernah mau menoleh

Akan kemana langkah kaki ini ketika akar kehidupanku tercabut

Akan kemana tatapan mataku ketika jiwa ini hanya tersisa getir pahit batang tubuhku

Akan kemana waktu membawaku ketika daun-daun kehidupan telah mengering

Akan kemana penguasa mendustakan lelahku

".. tuk saudara-saudaraku yang akalnya terserabut kejamnya dunia, teruslah melangkah meski asa mu tak lagi singgah , doaku akan selalu ada dalam setiap langkahmu, dan tetaplah percaya pada sang Khalik Yang Maha Adil........"

---ooOoo---

[Maaf foto pribadi ini saya posting tak berijin dari saudara kita yang sedang terlelap dalam penatnya hidup tanpa asa]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline