Lihat ke Halaman Asli

Umar wala

Tehoru

Hormati perjuangan sesepuh,KB 3T Jabodetabek Harus Beri Contoh Positif

Diperbarui: 17 Mei 2020   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Sabri Leurima

Bogor- Keluarga Besar Tulehu, Tengah-Tengah, Tial (KB 3T Jabodetabek) kembali lagi menghidupkan paguyuban 3T guna memperkuat rasa tali persaudaraan antar tiga negeri satu rahim di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Acara pertemuan ini dilakukan di Stadion Mini Pemda Cibinong, Kabupaten Bogor sembari buka puasa bersama pada Sabtu, 16/5/2020. Perwakilan sesepuh dan para pemuda ketiga negeri tersebut turut meramaikan area markas Persikabo itu.

Menurut Kahar Leurima selaku perwakilan dari Negeri Tengah-Tengah sekaligus membuka acara mengatakan bahwa pertemuan ini dilakukan sebagai sarana membangun ikatan persaudaraan 3T yang telah lama fakum.

" Iya, ini adalah pertemuan lanjutan 3T yang tertunda dari pertemuan sebelumnya.  3T sudah lama fakum karena kesibukan masing-masing. Alhmadulliah, hari ini kita semua terpanggil untuk melanjutkan niat baik yang telah digagas sejak dulu", kata Kahar.

Hal serupa dikatakan juga oleh Ahdoman Hasanella selaku sesepuh dari Negeri Tial bahwa secara historis 3T sudah terbentuk lama sejak era 90-an. Tentu ini adalah organisasi atau sebuah paguyuban yang sudah lama ada di Jabodetabek.

"Nah karena sudah sejak lama terbentuk, maka wajib dilanjutkan oleh generasi muda 3T sebagai bagian dari penghormatan terhadap para pendahulu kita", ucap Hasanella.

Adhoman atau biasa di sapa Bapa Mance ini menegaskan bahwa paguyuban 3T bukan organisasi atau ormas afiliasi politik tapi ini paguyuban silaturahmi 3 negeri basudara.

"Saya tegaskan ini bukan ormas atau organisasi politik. Bukan, ini paguyuban basudara Tulehu, Tengah-Tengah, dan Tial yang ada di Jabodetabek", tegas Mance.

Dia menambahkan, 3T tujuannya cuman ada 3. Pertama Nanau Rumai (Perhatikan Tampa asal). Kedua, Balajar Bahasa (Belajar Bicara dengan bahasa tanah), dan Ketiga, Paatena Rumai (Kenal Saudara).

Sementara Hamid Hunusalela menuturkan bahwa harus diadakan pertemuan besar dari delegasi berbagai pihak sehingga 3T ini bisa terbentuk secepatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline