Lihat ke Halaman Asli

Umar Soleh

karyawan swasta

Waspada Tindak Penculikan pada Anak

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai orang tua, anak adalah segala-galanya. Sungguh khawatir rasanya, meski ia hanya terantuk batu kecil saja.
Dan tak rela rasanya, jika anak yang berada pada posisi yang lemah, dijadikan sebuah sasaran tindak kriminal.
Posisi anak yang lemah, memungkinkan para pelaku tindak kriminal memanfaatkan kesempatan untuk memuluskan aksinya.
Berita-berita perihal tindak kriminal pada anak tidak jarang kita temui di berbagai media.
Dan hendaknya sebagai orang tua, kita memiliki kewaspadaan yang penuh untuk menjaga buah hati kita.

Salah satu tindakan kejahatan terhadapa anak yang biasa dilancarkan sebagaian pelaku kejahatan, adalah penculikan.
Motif mereka beragam, dari teror untuk meminta tebusan, pelampiasan dendam, maupun penjualan anak.
Lemahnya posisi anak dan lengahnya kita sebagai orang tua, menjadi catatan penting dalam kasus ini.
Sebagaian besar tindak penculikan terjadi pada anak kecil, karena posisi mereka lemah.
Mereka cenderung tidak sanggup untuk memberontak dan dapat dialihkan perhatiannya dengan berbagai tipu daya.
Posisi orang tua yang kadang melalaikanya, juga menjadi potensi terjadinya tindak kriminal penculikan ini.

Beberapa hal bisa kita terapkan untuk mewaspadai tindak kriminal penculikan pada Anak :
A.Faktor anak
1.Mengajarkan kepada anak untuk menghindar dari ajakan orang yang tidak dikenalnya.
2.Mengajarkan kepada anak untuk menolak pemberian orang yang tidak dikenalnya, terutama ketika berada di tempat umum.
3.Mengajarkan kepada anak untuk senantiasa dekat dengan kawan-kawannya.
4.Mengajarkan kepada anak untuk berteriak atau berontak, ketika ada sebuah paksaan terhadap dirinya.

B.Faktor orang tua
1.Orang tua hendaknya selalu membersamai anak, terutama ketika berada di rumah.
2.Orang tua hendaknya tidak membiarkan anak bermain sendiri, apalagi bermain di tempat umum.
3.Jika terpaksa harus menitipkan anak, hendaknya orang tua menitipkan pada orang-orang terdekat dan terpercaya.
4.Jangan membiarkan anak menuggu terlalu lama, terutama ketika pulang sekolah. Hendaknya orang tua atau penjemput bisa datang sebelum anak keluar dari kelasnya.
5.Orang tua hendaknya mengetahi dengan siapa anaknya biasa bergaul.
6.Orang tua hendaknya tanggap dengan perubahan sikap yang tiba-tiba terjadi pada anak.

Inilah beberapa hal yang bisa kita terapkan pada diri kita sebagai orang tua dan pada anak-anak kita.
Semoga upaya-upaya kita ini bisa meminimalisir tindakan kriminal yang terjadi pada anak-anak.
Anak-anak kita adalah perhiasan yang amat berharga, dan perhiasan itu tentu memerlukan penjagaan dari kita sebagai orang tua.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline