Lihat ke Halaman Asli

Umar Soleh

karyawan swasta

Khidmat Masa Senja

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerai rambut dirambat warna putih
Kehabisan legam yang dulu diidam-idam
Baris gigi pergi satu-satu silih berganti
Sisanya goyah menyerah pada keras-keras

Kulit kisut meluput pupus kesintalannya
Pandangan baur membuyar obyek di hadapannya
Rerungu hilang peka, tangkap suara sedikit saja
Kembalilah ia pada masa kejadiannya

Ucap diserap senyap tinggalkan lirih
Hilang gaung yang dulu dengannya berlantang-lantang
Kaki payah melemah tak kuasa tegakan badan
Di atas dipan terduduk tunggu sesiapa kan menghampiri

Sesiapa dapati ia tengah bermanja
Bermalas-malas dalam rapuhnya usia
Hampir-hampir seperti orok adanya
Kembalilah ia pada masa kejadiannya

Ku dapati sayangnya kala kecilku
Kala seucap tak dimengertinya
Duhai sabar kala itu ia ajariku berulang ucap
Hingga sanggup aku ucap berluap-luap

Ku dapati cintanya kala kecilku
Kala teledor remukan pacah belah
Duhai sabar ia singkirkanku dari tetajam itu
Tiada rela segores pun buat luka padaku

Ku dapati kasihnya kala kecilku
Kala kaki kecilku coba-coba tegakan badanku
Duhai sabar ia tuntun gerak dua kakiku
Hingga kini kedua kokoh semampai menopangku

Ku dapati masa kecilku padanya
Terharap ini khidmat dapati usia senjanya
Meski semampu jua aku tak kuasa
Bertaruh payah tuk balas setiap jasa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline