Lihat ke Halaman Asli

Umar Robbani

Mahasiswa

Apakah Filsafat Telah Mati?

Diperbarui: 25 April 2023   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://wallpaperaccess.com/philosophy

   Benarkah Filsafat Sudah Mati?

     Apakah filsafat sudah mati dan benar - benar telah usang? ataukah filsafat kiranya masih berguna dalam metode berfikir untuk memutuskan yang lebih baik?. Saya pernah membaca bahwasannya Filsafat Tidak Membuat Roti, apa maksudnya? Asumsi liar saya, Filsafat tidak menjamin yang mempelajarinya akan mencapai suatu kebahagiaan dan kesuksesan, melainkan ia sebagai metode berfikir dalam bertindak untuk mencapai keputusan yang lebih bijaksana. Sesuai dengan terminologi umum daripada filsafat itu sendiri, filsafat ialah ilmu mencintai kebijaksanaan. Daripada filsafat beragam disiplin ilmu pengetahuan, ide, dan gagasan lahir, filsafat bagaikan leluhur dari segala ilmu pengetahuan yang meski sudah tua namun pengaruhnya mengalir ke anak cucunya.

     Landasan - landasan mendasar filsafat sebagai metode untuk mencapai suatu inti dan kesepakatan memang sudah ada sejak lama sekali, bahkan beberapa orang berpendapat bahwa tugas para filsuf dewasa ini hanyalah menganalisa bahasa saja. Ilmuwan besar dunia Stephen Hawking pun menyatakan hal yang senada bahwa filsafat sudah usang sehingga tidak perlu lagi digunakan. Kiranya disini saya hendak memberi asumsi dan pendapat bahwa filsafat tidak benar benar mati. Metode ini akan terus berguna sepanjang masa untuk mencapai suatu keputusan yang lebih bijaksana dibanding dengan keputusan abstrak yang subjektif.

     Filsafat berperan penting dalam penetapan suatu keputusan dan kebijakan baik di tingkat individual maupun di tingkat kenegaraan sekalipun, tidak lupa bahwa bentuk - bentuk kenegaraan di dunia ini bermula daripada ide filsafat yang dicetuskan oleh filsuf - filsuf agung di masa lalu. Filsafat pun berguna sebagai penjelas dalam pikiran yang semrawut, seperti filsafat Rasionalisme yang senantiasa mengedepankan akal lebih dahulu dibanding perasaan yang berfungsi agar keputusan kita menjadi lebih masuk akal dan elegan. Dengan begitu sejatinya filsafat mengajarkan manusia untuk menjadi lebih manusia, menjadi lebih menggunakan akal yang memang sudah dipunya.

     Ada yang namanya hukum Murphy bahwa apapun yang manusia perbuat pasti selalu salah, saya pernah mendengar pepatah bahwa kebodohan manusia itu tak terbatas. Maka sejatinya manusia tidak pernah betul - betul benar dalam melakukan segala sesuatu "jelas tulisan saya sendiri jika dibaca oleh ahli penuh dengan kesalahan", tapi manusia dapat senantiasa memperkecil kesalahan yang ia perbuat sedikit demi sedikit. Memang salah dan benar itu relatif terhadap perspektif yang digunakan dalam menilai, tidak akan ada benar yang selalu benar dan salah yang selalu salah dalam perspektif manusia.

Fungsi Filsafat

     Yaitu metode berfikir untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana. Ya, filsafat ialah akal manusia itu sendiri, ilmu yang mempelajari akal manusia, yang menjadikan manusia lebih manusia, yang membuat manusia lebih dapat menggunakan akalnya secara optimal.

     Filsafat menciptakan pola keteraturan dalam kerangka berfikir. Ketika fikiran sedang kacau dalam dilema, filsafat hadir meluruskan benang kusut itu dengan metode rasionalisme yang mengedepankan rasional di atas perasaan yang menjadikan individu tersebut akan lebih mudah mengambil keputusan. Namun seperti yang sudah dijelaskan, filsafat hanya menyediakan metode namun tidak dengan jaminan berhasil di akhir.

     Beragam disiplin ilmu pengetahuan pun lahir daripada metode berfikir yang kritis dan logis, ide - ide dan gagasan yang terlahir ke dunia dan dipakai di beragam aspek peradaban manusia pun berdasarkan metode yang dipenuhi akal budi. Sebagian orang bilang filsafat membuat gila, filsafat ilmu yang aneh, filsafat ilmu tidak berguna, padahal filsafat itu sendiri bukan ilmu independen melainkan metode untuk mencapai ilmu itu sendiri. 

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline