Bahasa Minangkabau
Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sebagai alat untuk berkomunikasi. Bahasa juga dapat digunakan sebagai media untuk megekspresikan diri. Seperti saat seseorang sedang senang maka bahasa yang digunakan biasanya lebih lembut dan halus, namun saat seseorang sedang marah bahasa yang digunakan akan lebih keras dan kasar. Dengan berbahasa pula kita dapat memahami kebudayaan suatu Kelompok.
Bahasa Minangkabau adalah bahasa daerah yang berkembang di wilayah Sumatera Barat. Orang Minang menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa sehari-hari. Dalam bahasa Minangkabau, bahasa tidak hanya dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi saja. Tetapi bahasa bisa menjadi media penyampaian nilai-nilai dan ajaran dalam sosial budaya. Bahasa Minangkabau berkembang karena masyarakat Minangkabau dulu dikenal sebagai masyarakat perantau. Masyarakat Minangkabau telah merantau ke berbagai daerah di Nusantara dengan membawa bahasa mereka, seperti daerah Jambi, Riau dan lainnya. Oleh karena itu bahasa Minangkabau berkembang hingga saat ini dan memiliki banyak penutur di seluruh Indonesia. Dalam bahasa Minang terdapat 4 ragam bahasa, tergantung dari situasi dan kondisi bahasa tersebut akan digunakan. Yaitu bahasa surau, bahasa adat, bahasa parewa, dan bahasa biasa.
Bahasa Surau
Bahasa surau adalah bahasa yang biasa digunakan oleh para ulama untuk menyampaikan ajaran-ajaran keagamaan di surau.
Bahasa Adat
Bahasa adat adalah bahasa yang digunakan oleh ninik mamak (pemimpin adat) dalam kegiatan adat istiadat yang ada di Minangkabau. Seperti upacara pernikahan, pertemuan adat, musyawarah dan lainnya.
Bahasa Parewa
Bahasa Parewa adalah bahasa yang biasa digunakan oleh kaum muda. Biasanya bahasa yang digunakan sedikit kotor, kasar dan cenderung menyindir.
Bahasa Biasa
Bahasa Biasa adalah bahasa yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat Minangkabau atau biasa disebut sebagai bahasa Minang sehari-hari.