Masyarakat Minangkabau
Masyarakat Minangkabau merupakan sekelompok etnis yang mendiami wilayah Sumatera Barat. Masyarakat sendiri merupakan sekumpulan individu-individu yang hidup bersama dan memiliki kebiasaan, tradisi dan budaya yang sama. Masyarakat Minangkabau atau di kenal dengan Urang Awak menganut sistem kekerabatan adat matrilineal yaitu sistem adat yang menentukan garis keturunan dari pihak ibu.
Kalau melihat sejarah etnis masyarakat Minangkabau, banyak sekali sumber tentang sejarah asal muasal orang Minangkabau ini. Ada yang menyebutkan dari bawah Gunuang Marapi, dari India, Cina, Melayu, Philipina, dari kerajaan nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan lain sebagainya. Asal-usul nama Minangkabau berasal dari peristiwa yang terjadi di Sumatera Barat yaitu adu kerbau dari penduduk Pagaruyuang dan penduduk Eropa. Penduduk Eropa membawa kerbau yang besar sedangkan dari penduduk Paguruyuang membawa kerbau yang kecil. Kerbau kecil tersebut di ganti tanduknya dengan tanduk besi dan pada saat kedua kerbau tersebut dipertemukan, kerbau kecil dari pihak Pagaruyuang langsung menerjang bagian perut kerbau besar dari pihak Eropa. Kerbau kecil tersebut menganggap kerbau besar dari pihak Eropa merupakan induknya. Dari peristiwa tersebut menanglah kerbau Minang yang disebut sebagai Manang Kabau yang kemudian menjadi asal-usul nama Minangkabau. Masyarakat Minangkabau dikenal memiliki kebudayaan yang unik dan beragam yang sampai saat ini masih dilestarikan. Salah satunya yakni sistem adat Matrilineal yang dimana menentukan garis keturunan dari pihak ibu.
Adapun beberapa unsur-unsur ragam kebudayaan Minangkabau menurut Koentjaraningrat, yaitu:
Bahasa
Bahasa yang digunakan Masyarakat Minangkabau yaitu bahasa minang. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai hubungan Bahasa Minang dengan Bahasa Melayu dikarenakan banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan didalamnya. Bahasa Minang sendiri memiliki banyak dialek. Bahkan di setiap daerah memiliki dialek nya tersendiri. Berikut beberapa dialek yang terdapat di Sumatera Barat beserta daerah penuturnya:
1. Dialek Pasaman: Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman
2. Dialek Agam-Tanah Datar: Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok, Kota Solok Selatan, dan Pesisir Selatan
3. Dialek Lima Puluh Kota: Kab. Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Tanah Datar, Kota Sawahlunto, Kab. Sijunjung, dan Dharmasraya
4. Dialek Koto Baru: Kab. Dharmasraya