Lihat ke Halaman Asli

Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Komitmennya dalam Agenda COP 29

Diperbarui: 10 Desember 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Brett Sayles: https://www.pexels.com/photo/low-angle-view-of-posts-under-blue-calm-sky-918986/ 

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan badan usaha milik negara yang mengelola dan menyediakan listrik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, dan sektor lainnya di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di negara ini, PLN memiliki peran yang sangat penting dalam sektor energi nasional, baik dari sisi penyediaan listrik yang terjangkau, maupun pengelolaan infrastruktur energi yang ramah lingkungan. Dalam konteks global, PLN juga menghadapi tantangan besar terkait perubahan iklim dan peranannya dalam mendukung komitmen Indonesia di forum internasional seperti Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) yang akan datang.

PLN dan Transisi Energi Terbarukan

Salah satu agenda penting dalam COP29 adalah mempercepat transisi energi global ke sumber-sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih dari ketergantungan pada energi fosil menuju energi terbarukan. Dalam konteks ini, PLN memainkan peran krusial.

Sebagai perusahaan yang mengelola sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia, PLN tengah berupaya untuk melakukan transformasi besar-besaran dalam hal penggunaan sumber energi. Rencana jangka panjang perusahaan ini mencakup pengurangan ketergantungan pada pembangkit listrik berbasis batubara dan peningkatan proporsi energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro. Misalnya, PLN telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan hingga mencapai 23% dari total kapasitas listrik nasional pada tahun 2025.

Namun, transisi ini tidak tanpa tantangan. PLN harus menghadapi hambatan dalam hal infrastruktur, pembiayaan, dan kebijakan yang mendukung percepatan pemanfaatan energi terbarukan. Di sinilah dukungan internasional dan kolaborasi global, seperti yang diupayakan dalam forum COP29, sangat penting. Indonesia berkomitmen untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, dan PLN menjadi garda terdepan dalam mewujudkan komitmen tersebut melalui inovasi dan investasi dalam teknologi energi bersih.

Agenda COP29 dan Tanggung Jawab PLN

COP29 yang dilaksanakan di Baku, Azerbaijan, akan menjadi momen penting bagi negara-negara di seluruh dunia untuk memperbaharui komitmen mereka dalam memerangi perubahan iklim. Agenda COP29 diharapkan akan menyoroti beberapa isu kunci terkait mitigasi perubahan iklim, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, serta pendanaan untuk negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan ini.

Indonesia, sebagai negara berkembang, juga memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan langkah konkret dalam mendukung kesepakatan internasional. Salah satu langkah utama adalah mempercepat dekarbonisasi sektor energi. PLN, dengan kapasitas dan pengaruhnya yang besar, akan menjadi pemain utama dalam memastikan keberhasilan transisi energi ini. Beberapa komitmen PLN terkait dengan agenda COP29 antara lain:

Pengurangan Emisi Karbon: PLN berencana untuk mengurangi emisi karbon dari sektor pembangkitan listrik melalui peningkatan efisiensi energi dan penggunaan teknologi rendah karbon. Hal ini mencakup pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan penghentian pembangkit berbasis batu bara yang tidak efisien.

Diversifikasi Sumber Energi: PLN akan meningkatkan portofolio energi terbarukan, termasuk proyek-proyek besar untuk pembangkit energi surya dan angin. Ini sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional.

Inovasi Teknologi dan Digitalisasi: Dalam rangka mendukung efisiensi energi, PLN juga berfokus pada penerapan teknologi digital dan smart grid. Hal ini akan membantu PLN dalam mengoptimalkan distribusi dan penggunaan energi, mengurangi pemborosan, serta meningkatkan integrasi energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan.

Kemitraan Global dan Pendanaan Iklim: PLN berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak internasional, termasuk lembaga keuangan global, untuk memperoleh pendanaan iklim yang diperlukan untuk proyek-proyek energi terbarukan dan infrastruktur hijau lainnya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline