Lihat ke Halaman Asli

Umar Faruq

Mahasiswa Hukum Tata Negara

Sekolah Penuh "Cokelat"

Diperbarui: 3 Maret 2020   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

17 Agustus 1945 merupakan landasan dasar lahirnya bagsa Indonesia sebagai negara yang merdeka. awal pula sebagai bagsa yang mempunyai mimpi untuk  memerdekakan diri dari sebuah kebodohan yang terus menerus dirasakan bagsa Indonesia, di cengkaraman tangan penjajah. 

Para pendiri bangsa memposisikan  pendidikan sebagai suatu hal utama dalam cita- cita bangsa Indonesia sebagai mana tercantum pembukaan UUD 1945 "Mencerdaskan Kehidupan bangsa" itulah salah bagaimana pendiri bangsa ini memposisikan bahwa pendidikan merupakan suatu yang penting. Pentingnya pendidikan ini juga diamanahkan secara yuridis dalam Pasal 31 

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Dalam kaiatan kewajiban negara 

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan  prioritas dalam ayat 

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Begitipula hal yang mengenai Prioritas Anggaran Pendidikan terdapat dalam ayat  

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Landasan yang begitu kuat sebagai bukti keseriusan negara dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

KKN Nusantara dengan tema Moderasi agama di Provensi NNT kab.Kupang Kec. Sulamu Desa Pantulan salah kegiatan dibidang pendidikan, dengan membawa misi perdamaian.  

Dihari yang kelima kami melakukan gerakan di bidang pendidikan sekaligus kami sedikit memotret kondisi Pendidikan di Desa pantulan, dimana di desa pantulan terdapat tiga  SD dan satu SMP sehingga untuk menyeratakan agar gerakan di bidang pendidikan di sebar diselur disesa  pantulan. 

Setiba saya di sekolah bayak hal yang baru saya temui mulai dari kondisi sekolah, murid dan guru. Yang paling memprihatinkan adalah kondisi sekolah yang penuh dengan coklat, maksud sebutan kata coklat disini bayak kotoran hewan mulai dari ruang kelas sampai setiap sudut sekolah ada kotoran hewan. 

Mengingat  desa pantulan tepatnya di dusun Natoen sangat bayak masyarakat  yang memlihara kambing, sapi, babi  dan anjing uniknya hewan -hewan  tersebut tidak di kandangkan membuat lingkungan sekita bayak kotoran hewan termasuk di sekolah di desa pantulan. 

Saya mencoba  masuk kelas dengan sedikit memberikan motivasi kepada adek bahwa kalian harus punya mimpi besar bahwa Indonesia bukan hanya barat tapi juga Timur Indonesia yang mempunyai hak yang sebagai anak Indonesia.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline