Pertama, doa.
Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah Ta'ala yang memiliki kedudukan agung di sisi-Nya. Rasulullah bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa." (HR. Ibnu Majah).
Bahkan, sebaliknya, siapa yang tidak mau berdoa kepada Allah, sungguh kemurkaan-Nya pasti menghampiri kehidupannya. Rasul bersabda, "Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya." (HR Tirmidzi).
Pertanyaanya kemudian adalah, apakah Allah akan mengabulkan doa kita? Jawabannya tentu saja iya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an.
"(Dan) Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu." (QS. Al Mukmin [40] : 60).
Kemudian firman-Nya;
"(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS: Al-Baqarah [2] : 186).
Tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah sekian lama berdoa, namun tak kunjung ada jawaban dari-Nya?
Sungguh Allah tidak akan menolak doa. Dalam konteks ini kita harus belajar bagaimana Nabi Ayyub tak berhenti berdoa, Nabi Zakaria, dan Nabi Ibrahim. Para Nabi itu diuji sangat berat, namun mereka tetap istiqomah berdoa kepada Allah Ta'ala semata.
Selain itu agar doa kita diterima oleh Allah Ta'ala kita harus memastikan setiap dari unsur-unsur keharaman. Karena makanan haram akan menyebabkan doa kita tertolak.
Kedua, sabar.