JAKARTA- Rivalitas The Big Six di sepak bola Inggris sangat terkenal. Mereka adalah Liverpool, Manchester United, Arsenal, Manchester City, Chelsea, dan Tottenham. Laga antara keenam klub ini kerap menyajikan pertandingan yang menarik.
Tak terkecuali laga MU vs Arsenal di putaran ketiga FA Cup kemarin (12/1/25). Mereka tampil dengan mayoritas skuad utama. Laga itu menyajikan pertandingan dengan kontak fisik yang keras. 7 kartu kuning, 1 kartu merah, dan 35 pelanggaran terjadi di laga itu.
Dari kubu Setan Merah, 4 pemain diganjar kartu kuning (Harry Maguire, Kobbie Mainoo, Bruno Fernandes, & Lisandro Martinez), 1 pemain diganjar kartu merah (Diogo Dalot), dan 25 kali melakukan pelanggaran.
Dari kubu Meriam London, 2 pemain diganjar kartu kuning (Kai Havertz & Gabriel Magalhaes), 1 anggota tim pelatih diganjar kartu kuning (Mikel Arteta), dan 10 kali melakukan pelanggaran.
Hal ini tentu dipengaruhi oleh keputusan wasit dibawah komando Andrew Madley. Manchester United memang bermain kasar, tetapi Arsenal juga membalasnya. Banyak fans menilai bahwa beberapa kebijakan wasit merugikan Setan Merah.
Kebijakan Andrew Madley memberikan penalti untuk Arsenal tanpa melihat VAR terlebih dahulu pada menit ke-69 merupakan sebuah tanda tanya. Para fans merasa Kai Havertz hanya berpura-pura terjatuh padahal Harry Maguire tidak menekel kakinya.
Kejadian tersebut menyebabkan protes keras dan kericuhan cukup lama di lapangan. Alhasil, Harry Maguire, Gabriel Magalhaes, dan Kai Havertz mendapatkan kartu kuning akibat momen panas tersebut.
Kebijakan lain yang dinilai merugikan MU adalah ketika Bruno Fernandes tengah melakukan serangan balik, tetapi ditabrak oleh Gabriel Jesus yang mengejarnya dari belakang pada menit ke-38. Bruno Fernandes terjatuh tepat di depan kotak penalti.
Tabrakan itu membuat sepatu Bruno Fernandes terlepas. Gabriel Jesus yang menabraknya pun langsung cedera, ditandu keluar, dan diganti oleh Raheem Sterling. Namun, wasit hanya diam dan memberikan kartu kuning kepada Bruno Fernandes karena protes.
Manuel Ugarte melalui unggahan di IG pribadinya menuliskan "Ketika kami memiliki bola, itu adalah permainan. Dan ketika kami tidak memilikinya, itu adalah pertarungan" pada 12/1/25.