Lihat ke Halaman Asli

Umar Faruq

Hukum Tata Negara

Pahlawanku

Diperbarui: 13 November 2021   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiap tahun di peringat 10 November sebagai hari pahlawan
Semangat juang tak terhalang bagai bara api yang kian membara
Bara api kian menyala- menyala saat penjajah membombardir  para sang pahlawan tanpa tanda jasa
Letusan bom, tembakan dan pembasmian mencoba menghentikan api yang membara

Api kian menyala - menyala sampai ke  pelosok negeri tercinta
Membakar semangat para pahlawan yang mencinta - citakan kemerdekaan
Letusan bom menggerakkan hati nya sembari menepuk dadanya dengan untaian suci merdeka

sekujur darah mengalir deras menyatu dengan tanah menandakan mereka memperjuangkan tanah leluhurnya

Tulus tanpa pamrih tertanam mengakar yang semakin tumbuh yang berbuah kemerdekaan
Hembusan nafas menentukan nafas tanah leluhurnya
Yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan mengisi kemerdekaan yang  selanjutnya
 
Kemerdekaan di raih mulai menggoreskan hirup liku perjalanan panjang yang amat belia
Tertanam kokoh sebagai negara  Indonesia
Sebagai sebuh janji suci untuk merdeka

Misi utama kemerdekaan sebagai keadilan dan kesetaraan menjadi nyawa untuk merdeka
Tugas mulia dari para pahlawanku menitip sepucuk pesan untuk  menjaga bangsa Indonesia

Keringnya moral tak bisa di hindarkan
Korupsi dan  ketidak adilan menghiasi goyahnya  negara yang mulai tersakiti oleh para regenerasi

Pesan mu   terlalu suci dilaksanakan orang yang najis yang penuh kesalahan.

Oleh :Umar Faruq

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline