Titah hukum menjadi ada bersama dengan kesetaraan
Titah penguasa menjadi kebenaran mutlak seperti perintah Tuhan yang harus dilaksanakan
Jubah besi menjadi sulit di untuk tersentuh hukum
Seorang Presiden ber Mahkota raja sebagai simbol kekebalan hukum kepadanya
Karena falsafah hukum dibuat hadir untuk mereka di perintah bukan untuk yang memerintah
Presiden menjelma menjadi raja suci yang harus Amini setiap keputusanya
Pengingkaran hukum dianggap ketidak sengajaan
Tapi sebaliknya apabila rakyat jelata yang melakukan pengingkaran terhadap hukum
Hukum menjelma robot dengan tak mengenal ketidak sengajaan
Apakah memang seperti itu hukum terhadap penguasa.???
Penguasa tak tahu apa itu Hukum
Menurut penguasa hukum itu hadir ini untuk mengikat rakyat jelata
Rakyat tak diikat pun mati tak berdaya.
Karena Rakyat haus setetes kesetaraan hukum yang katanya setara kepada siapapun
Peraturan demi peraturan ditumpuk seperti kertas berstempel untuk rakyat
Tumpukan peraturan tak berguna karena penegakan hukumnya hanya ikut selera penguasa
Siapa yang mau di tangkap dan siapa yang kebal dalam penegakan hukum
Hukum sejati sejatinya memandang semua orang setara, dari Presiden sampai rakyat semuanya setara
Bahkan seharusnya apabila rakyat melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum negara berhak hadir memberi maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban negara terhadap warganya