Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Balek Kampung

Diperbarui: 12 Mei 2022   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Kelly L dari Pexels

Baleklah tuah, ucap seorang bunda yang mengiba
Sudah dua tahun tuah belum juga tiba
Ketupat serundeng dan kalio daging sudah tersedia
Tak usah bawa apa-apa, tuah adalah segalanya

Jangan lupakan kampung tempat tuah dilahirkan
Seelok-elok di kota, kampung inilah yang menumbuhkan impian
Cita-cita setinggi langit boleh, tapi jangan lupa daratan
Bunda tunggu tuah pulang, agar malam takbiran bunda tidak sendirian

Bunda sudah siapkan kejutan
Baju seragam untuk kita pakai saat lebaran
Bunda jahitkan khusus untuk tuah yang sangat bunda rindukan
Sudah tergantung di belakang pintu kamar tuah, semoga tidak hanya sekedar angan

Tuah Balek kampung tahun ini, bunda
Doakan tuah selamat dan baik-baik saja
Tuah rindu bisa makan sepiring berdua
Tunggulah tuah, tak lama lagi akan tiba disana 

*06-Mei-2022*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline