Lihat ke Halaman Asli

Wanita ini

Diperbarui: 7 Desember 2021   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gerakan tangan menghitung tasbih...
Menggemparkan doa pada yang maha kasih...
Mengadu luka mengiba dengan rintih...
Wanita ini pasrah meratap sedih...

Kusut kata demi kata yang dirakit...
Setiap yang kusentuh kali ini terasa sakit...
Berdenyut tak lagi mengirama...
Hidup tapi tak tau ingin kemana...

Merindu lalu melupa bagaikan melecut diri dengan duri...
Butuh dia hadir walau hanya sekali...
Sekedar pelukan yang kusebut hangat walau baginya telah hambar...
Atau kemauan yang tiba tiba menyambar...

Wanita ini palsu dalam kemegahan...
Wanita ini pudar dalam pengalaman...
Wanita ini lupa dalam kesadaran...
Wanita ini runtuh dalam impian...

Nanti bila ada yang datang kembali...
Tanyakan dia ingin nyata atau bermimpi...
Tanyakan dia ingin singgah atau menyapa...
Tanyakan dia ingin cinta atau menggoda...

Lukanya hanya pada satu sisi...
Bila datang ingin mengobati...
Mohon yakinkan diri hanya pada wanita ini...
Jangan datang bagai badai lalu pergi bagai pelangi...
Iya Pelangi...
Datang terlambat disaat hujan sudah sembunyi...

*07-Desember-2021*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline