Lihat ke Halaman Asli

Ironis; Penulis Tak Hirau Negatif-Positif Tulisan (SeCangKir-9)

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ghalibnya, redaksi tulisan yang baik berciri singkat, memimat, padat dan sarat. Atau bila dikemas khusus dalam bentuk kritik, maka laras kalimatnya diupayakan sedikit tapi nyelekit, sementara teks tulisan dalam gaya humoris selain harus simpel, hendaknya juga memuat diksi yang dapat menggelitik pembaca. Tulisan-tulisan singkat dan sederhana itu, bila dipadu dengan kekuatan karakter khas penulisnya, maka akan lebih berarti dan mengesankan bagi setiap orang yang membaca. Dan yang paling asasi ialah; Missi penulis dengan cepat dan tepat akan segera dipahami oleh obyek yang menjadi sasaran di balik indahnya laras-laras teks tulisan yang memukau sepintas kilas, namun memiliki daya kritik kuat yang menggilas, menyayat kelembutan hati, melukai perasaan, bahkan menafikan kebersamaan dan persatuan. Ya, begitulah kenyataannya, dunia wacana kritik sosial, pasti menggiring kita menuju kooptasi pilihan kata: pro dan kontra. Ironisnya, penulis kadang tak hirau terhadap kekuatan efek negatif dan positifnya sebuah tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline