Lihat ke Halaman Asli

Siapakah Saya?

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang kita berfikir melebihi batas kemampuan diri sendiri, bahkan terkesan dipaksakan, untuk sekedar mendapat pengakuan tertentu dari seseorang yang sedang menjadi "atasan" kita, dan tanpa disadari, sikap seperti itu kian lama menjelma sebagai bagian dalam kemunfikan sikap hidup bermasyarakat kita, anehnya kita merasa enjoy saja, padahal dalam hati kecil ada penolakan keras yang tak pernah kita hiraukan, mungkin pula... Berdalih ini sebuah kebutuhan demi mempertahankan segala aksesoris materialistik sebagai pembenaran tindakan palsu yang sesungguhnya telah jauh melenceng dari jalur kebenaran itu. Ya, kita sering berucap kata tentang sesuatu yang berlain fakta dengan apa yang sebenarnya kita yakini dalam getaran jiwa... "Naqulu billisani, ma laysa fil jinani". Sahabat ! Sadarkah kita? Atau masih hendak terus beretorika ala kaum falsafis untuk beradu argumentasi basa-basi, ataukah... Sejenak, mari kita heningkan cipta, kembali mencari jati diri, siapakah saya yang tak berdaya ini, hingga harus menipu-Nya?!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline