Lihat ke Halaman Asli

Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam

Diperbarui: 18 September 2023   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

JUDUL JURNAL: PERILAKU KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM: TEORI DAN PRAKTEK

PENULIS: HASAN SULTHONI

RESUME: M. SAFARUDDIN ASRI

Pendahuluan

Ilmu Ekonomi adalah bidang studi yang memfokuskan pada cara manusia memanfaatkan sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam konteks ekonomi, terdapat tiga peran utama: produsen, konsumen, dan distributor. Dalam teori ekonomi tradisional, perilaku konsumen didasarkan pada konsep kebebasan mutlak, sementara dalam kerangka ekonomi Islam, aturan dan batasan berasal dari prinsip-prinsip syariah.

Manusia memiliki beragam jenis kebutuhan, baik fisik maupun spiritual. Konsumsi merujuk pada proses menghabiskan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam pandangan Islam, aktivitas ekonomi adalah salah satu cara untuk mengumpulkan pahala menuju falah (kebahagiaan dunia dan akhirat).

Dalam ekonomi Islam, tujuan konsumsi adalah untuk memaksimalkan maslahah (kebaikan). Konsep maslahah lebih luas daripada utilitas dalam ekonomi tradisional dan dianggap sebagai prinsip hukum syariah yang fundamental.

Kepribadian dan perilaku konsumen muslim

Pengaruh budaya materialisme, utilitarianisme, dan hedonisme telah mengubah perilaku umat Islam. Dalam konteks ini, diperlukan upaya pembaruan perilaku.

Pendekatan studi kepribadian konsumen Muslim cocok dengan pembelajaran akhlak seperti yang diajarkan oleh Abu Yazid al-Bustami dan Ibnu 'Arabi. Zuhud (tidak materialistis) adalah konsep yang tepat, bukan meninggalkan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline