Lihat ke Halaman Asli

Jenuh di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 13 November 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa tahun ini, seluruh dunia merasakan jenuh yang berkepanjanan diakibatan oleh Covid-19. Covid-19 ini merupakan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan sebutan corona. Semenjak adanya Covid-19, banyak hal yang terjadi  serta perubahan yang sangat drastis sehingga membuat orang khawatir akan hal itu.

Dampak dari pandemi Covid-19 ini berakibat sangat besar bagi kehidupan di Indonesia bahkan dunia. Salah satu dampak yang terlihat adalah perekonomian Indonesia menurun. Bukan hanya Indonesia yang mengalami hal tersebut, tetapi dunia pun merasakan hal ini. Di Indonesia sendiri, semenjak adanya Covid-19 masyarakatnya banyak yang terkena PHK dari perusahaan mereka. Sehingga membuat mereka tidak mempunyai pekerjaan lagi dan pemasukan yang mereka dapat berkurang, hal tersebut membuat mereka susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 yang terus menyebar luas. PPKM ini mengakibatkan masyarakat jenuh akan kebijakan ini. dikarenakan kebijakan ini membuat ruang gerak masyarakat menjadi skmpit. Dimana masyarakat tidak diperbolehkak berkegiatan di luar rumah. Dan dengan adanya kebijakan ini banyak wisata ataupun mall ditutup agar tidak ada masyaraat yang berkunjung kesana. 

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan lain agar dapat mengurangi jumlah pasien yang terjangkit Covid-19, dengan mengeluarkan keijakan seperti meliburkan kegiatan sekolah secara tatap muka diseluruh lembaga pendidikan. Hal ini sangat berpengaruh dan menimbulkan perubahan yang sangat signifikan bagi pendidikan anak, disini anak-anak diminta untuk belajar secara mandiri dan secara daring (online). 

Pembelajaran secarang daring ini menyebabkan siswa menjadi jenuh dengan pembelajaran secara online, dimana mereka tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan teman-teman maupun guru. Kurangnya interaksi secara langsung mengakibatkan kurangnya interalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya ditanamkan oleh seorang guru didalam diri siswa.

Pembelajaran secara daring menyebabkan beberapa hal kesulitan yang dialami oleh siswa dalam belajar, beberapa hal yang memengaruhi seperti siswa yang belum memiliki gadget untuk melakukan pembelajaran online, siswa yang masih belum paham akan teknologi dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli kuota saat belajar online. Dan tantangan terbesar lainnya adalah saat jaringan yang tidak memadai.

selain itu, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa menjadikan beban tersendiri bagi mereka. Apalagi tugas tersebut cukup banyak dan memiliki waktu deadline yang singkat sehingga dapat mempersulit siswa dan membuat siswa jeuh dengan tugas-tugas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline