Lihat ke Halaman Asli

Obat yang Saya Minum Berefek Sampingkah?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_140708" align="alignleft" width="233" caption="image from cornerstone.my"][/caption] Efek samping, acapkali oleh sebahagian besar kita menganggapnya sebagai sesuatu yang angker, bahaya, dan ngeri. Pendapat ini tidak sepenuhnya disalahkan, dalam dunia farmasis Efek samping obat dikenal dua istilah side effect and Adverse drugs reaction (ADR), yang pertama side effect tidak berpengaruh fatal kita, dan bahkan untuk beberapa obat tertentu side effect obatnya digunakan untuk pengobatan misalnya CTM digunakan untuk obat tidur yang sejatinya adalah obat algergi, side effect untuk penambah nafsu makan seperti isoniazid, atau ciptoheptadin yang sejatinya dalah obat untuk TBC dan untuk alergi. Yang kedua adalah Adverse drugs reaction (ADR), ini sangat fatal dan sebisa mungkin dihindari, misalnya propranolol untuh hipertensi tidak baik diberikan pada pasien dengan asma. Pemberiannya akan mengakibatkan asma menyati akut.

Agak susah memang mebedakan antara reaksi efek samping obat dan gejala dari suatu penyakit, sejauh ini efek samping obat yang sering ditemukan adalah pada waktu meminum obat-obatan tertentu terjadi gejala, jantung berdebar, mulut kering, gatal-gatal, batuk-batuk, mual, diare,kencing berwarnamerah, syok anafilaksis bahkan kematian. Yang bisa dilakukan adalah bila penghentian meminum obat-obatan tertentu tersebut maka semua gejala akan hilang dengan sendirinya.

Efek samping obat ini memang agak susah dihindari karena pada dasarnya obat itu berinteraksi dengan reseptor tentertu didalam tubuh, dan reseptor itu terdisitribusi merata keseluruh tubuh. Dan biasanya reseptor-reseptor itu identik untuk organ-organ berbeda misalnya jantung dan paru-paru, hati, dll. Sehingga meminum obat jantung akan berpengaruh para organ-organ lain paru-paru, hati, ginjal, dll. Dan kalau organ-organ sementara bermasalah atau sakit juga maka obat jantung tadih akan memperparah organ-organ yang sakit tersebut.

Dengan mengetahui hal tersebut sebaiknya kita lebih banyak mencari tahu efek samping dari obat yang kita minum. Dengan cara membaca leaflet/brosur obat, ataukah bertanya kepada apoteker. Sehingga bila kita ketahui efek samping suatu obat itu berkaitan dengan penyakit yang sementara kita idap maka obat-obatan yang akan diberikan akan dipertimbangkan tidak memperparah atau mempengaruhi penyakit yang sementara di idap tersebut. Bisannya dilakukan dengan menyesuaikan toleransi pasien dengan cara mengganti obat, atau penurunan dosis yang sebelumnya meski dikonsultasikan kepada dokter.

__Salam Sehat__

***Azanuddin Umaee***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline