[caption id="attachment_117204" align="aligncenter" width="640" caption="sumber:lookfordiagnosis.com"][/caption] Dewasa ini, sebagai bagian dari masyarakat modern, mengharuskan kita lebih bekerja ekstra demi untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hidup yang sagat kompleks. Memang seiring dengan kemajuan zaman, ikut pula teknologi dan ilmu pengetahuan yang makin berkembang pesat. Banyak dari kita memanfaatkannya demi untuk mempermudah kita dalam melaksanakan berbagai aktifitas keseharian kita, Masing-masing bekerja sesuai keahlianya, ada yang bekerja di kantoran, di publikasi, di industri film, di media, tak terkecuali di http://www.kompasiana.com/ sebagai kompasianer. dan kesibukan ini yang oleh sebagian orang dikatakan sebagai lifestyle modern. Ternyata lifestyle yang sedemikian kompleks tersebut bila tidak di kelola dengan baik, justru menyebabkan seseorang menurun produktifitasnya, akibat adanya penyakit yang dideritanya, salah satunya adalah Maag, dari survei yang dilakukan Brain & Co bekerjasama dengan PT. Kalbe Farma, menunjukan 5 dari 10 pekerja profesional atau sama dengan 1 dari 2 pekerja profensional terkena maag, penelitian juga pernah dilakukan di Jakarta oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan lebih dari 60% penduduk Jakarta yang berusia produktif terkena penyakit Maag ini seperti yang diakemukakan oleh dr. Helmin Agustina Silalahi (Medical excecutive PT. Kalbe Farma). Secara medis maag didefenisikan sebagai sekumpulan gejala (simptom) rasa tidak nyaman di ulu hati, saluran pencernaan bagian atas dan sekitanya. biasanya diikuti rasa mual, muntah,lemas, perut kembung, cepat kenyang, dan diare. dan seringkali kita diusia produktif merasa acuh terhadap nyeri itu, dan beranggapan nanti juga akan sembuh. akan tepapi perlu diingat bahwa dengan dibiarkanya penyakit ini tanpa disembuhkan maka akan meningkat lagi menjadi penyakit yang kronis, dan bahkan bisa terjadi kanker lambung. Penyakit Maag atau dispesia ini digolongkan menjadi dua, yakni sakit Maag fungsional dan Organik. Sakit maag fungsional didefenisikan sakit maag yang dialami oleh seseorang dan bila dilakukan pemeriksaan peneropongan saluran cerna (endoskopi) tidak terdapat kelainan anatomi, sedangkan sakit maag organik didefenisikan sakit yang dialami seseorang, bila dilakukan peneropongan saluran cerna (endoskopi) ditemukan kelainan anatomi misalnya luka lambung atau usus, polip pada lambung hingga kanker pada organ pencernaan tersebut.pada keadaan seperti ini PH asam lambung akan makin asam yang normal PH nya 4-5, dan bila sakit maag menjadi PH 1-2. Penyebabnya bermacam-macam seperti lifestyle (disini posisi sahabat-sahabat kompasianer), berupa faktor resiko seprti stress, telat makan, minum minuman beralkohol, minum kopi dipagi hari sebagai pengganti sarapan, merokok dan obat-obatan tertentu khsusnya golongan NSAID (non steroidal anti inflamatory drugs) seperti paracetamol, aspirin dan lain-lain, dan ada juga oleh bakteri Microbacterium H. pillory yang biasanya berasal dari makanan atau minuman yang tidak higienis atau tercemar oleh bakteri ini. Dalam mengobatinya tentunya merubah lifestyle seperti yang dituliskan di atas dan menghindari faktor resikonya, dan ada pula dengan menggunakan obat-obat tertentu. pada sakit maag fungsional, bisa disembuhkan dengan puasa, atau makan dengan teratur, kenapa ? karena dengan menerapkan pola makan yang seperti ini kerja enzim-enzim pencernaan akan teratur, yang menyebabkan kekacauan metabolisme dalam lambung seperti keluarnya asam lambung berlebih akan terkendali. Berbeda dengan sakit maag organik, dibutuhkan obat-obat tertentu untuk mengobatinya, dan obat-obatan ini mahal dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter atau anjuran Apoteker. Kebanyakan dari kita yang menderita sakit maag, megobatinya dengan menggunakan obat-obatan yang diperjualbelikan bebas di pasar seperti antasida (Almunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida), memang obat ini sifatnya menekan asam lambung akan tetapi dia tidak menyembuhkan, perlu diperhatikan bahwa dengan sering-sering mengkonsumpsi obat ini dalam jumlah besar tidak baik atau akan berakibat fatal bagi ginjal, yakni akan merusak ginjal dan memperparah penderita dengan ginjal abnormal . sebuah adagium mengatakan "Mencegah lebih baik daripada mengobati". Jika kita sudah terkena penyakit maag ini, hindarilah makanan dan minuman yang malah memperparah penyakit ini seperti sawi, kol, kedondong, nangka, coklat, minuman beralkohol,kopi, anggur putih, makanan pedas, merica, dan lain sebagainya. Olehnya itu, kita dituntut untuk waspada terhadap penyakit ini, supaya kita bisa produktifm untuk sahabat-sahabat kompasianer bisa menulis tulisan yang banyak dan bermutu. adagium lain mengatakan "Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa sehat" Salam Kompasioner :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H