Lihat ke Halaman Asli

09 Juli 2014

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilihan presiden sebentar lagi, pesta rakyat demokrasi yang banyak dirayakan jatuh pada tanggal 09 Juli 2014. dua kubu yang saling menjagokan dukungannya semakin hari terlihat semakin sangar saja mengeraskan suara jagoannya. banyak media-media yang bisa dilihat kemana mereka berpihak. masing-masing mengunggulkan jagoannya dan merendahkan lawannya.

seharusnya pesta "demokrasi" bukanlah ajang untuk mengumbar aib seseorang (red: lawan politik) maupun terlalu menjagokan dukungannya. ingatlah, al-insanu mahallul khata' wan nisyan (manusia adalah tempatnya salah dan lupa). jadi maklumi saja jika ada salah satu calon yang banyak mendulang salah, dan tolong pelajari lagi salah satu calon yang banyak dijunjung pujian.

sungguh sekali lagi, tulisan ini bukan mau memihak kepada salah satu calon yang akan bertanding di ajang pilpres 09 Juli nanti. namun tulisan ini membawa misi untuk membuka mata seluruh masyarakat Indonsia agar menjatuhkan pilihannya sesuai dengan hati dan pandangan batin mereka. bagaimana cara mengetahuinya? lakukanlah istikharah, mintalah petunjuk kepada Tuhan-Mu agar Dia memberikan petunjuk siapa yang patut memimpin negeri kathulistiwa ini.

Tuhan? sudah lupakah kalian kalau kita bertuhan? bukankah di sila pertama Pancasila kita adalah "Ketuhanan yang Maha Esa"? maka dari itu saudaraku se-tanah Air, kita sebagai masyarakat yang ber-Tuhan sudah sepatutnya kita mengikutsertakan Tuhan dalam pilihan kita nantinya. Tuhan pasti tahu lebih banyak dari pada yang kita ketahui. tidakkah kalian mengidamkan NKRI ini menjadi negara yang sejahtera, rakyat yang bahagia dan pemimpin yang bijaksana?. sekali lagi mari kita meminta petunjuk pada Tuhan Kita yang Maha Tahu.

dan ingat satu hal lagi, siapapun yang menjadi presidennya nanti, itu tidak akan membawa pengaruh yang banyak untuk kita. kita akan tetap bertanggung jawab terhadap hidup kita sendiri. yang punya hutang membayar sendiri hutang mereka, yang sedang punya tanggungan keluarga masih harus bekerja membanting tulang menghidupi keluarganya. sudah terbukakah pikiran kita? bahwa kita tak bisa terlalu menggantungkan hidup kita kepada orang lain? sadarlah wahai saudaraku.. Istikharahlah...

"innalloha la yughoyyiruma biqoumin hatta yughoyyiruma bi anfusihim" (mohon dibenarkan jika salah)

"Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubahnya dengan tangan mereka sendiri" wallahu a'lam...

sudah mantabkah anda pada pilihan anda..?

selamat berpesta di 09 juli nanti,,,,

semoga NKRI tetap terjaga keutuhannya dan disejahterakan masyarakatnya, serta dibijaksanakan pemimpinnya... Amin

:)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline