Lihat ke Halaman Asli

Ulul AminatusSholikah

Mahasiswa yang masih harus banyak belajar menulis

Mendung dan Doa Anak Pedagang

Diperbarui: 15 Juli 2020   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Digelarnya satu meja kecil dan kursi plastik usang

Dikeluarkannya jajanan yang menjadi satu-satunya harapan

Diiringi musik dari deru mesin-mesin yang berjalan

Juga debu yang kerap bertamu di mata bapak tanpa salam

Dilihatnya satu persatu wajah yang lewat

Dicarinya sumber rezeki di sana

Barangkali Tuhan mengizinkan beberapa di antaranya

Aku dan bapak saling senyum

Di dada masing-masing

Semoga bunga yang tumbuh tak cepat layu

Sudah setengah hari sejak pagi tadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline