AFF 2018 - Pertandingan di grup B baru saja usai, Timnas Indonesia mengalami kekalahan di pertandingan pertamanya dengan skor tipis 1-0 . Jika kita tonton dengan seksama, ada andil besar dari Pelatih Liverpool Jurgen Klopp dalam kekalahan Timnas Indonesia.
Ciri khas permainan ala Luis milla tampak tak terlihat dalam pertandingan tersebut. Timnas Indonesia justru terlihat kembali ke gaya semula mengandalkan umpan-umpan lambung.
Jika kita analisa lebih mendalam alasan Timnas Indonesia bermain umpan lambung bisa di katakan gaya bermain press yang di terapkan Timnas Singapura. Pada menit awal terlihat Fandi ahmad selaku pelatih kepala menerapkan taktik menekan pertahanan timnas Indonesia.
Oleh karena itu Timnas Indonesia kerap terburu-buru melepaskan umpan jauh, walaupun pada dasarnya permainan gaya umpan jauh sudah lama di tinggalkan Timnas Indonesia karena tidak cocok dengan para pemain yang ada.
Sumber: www.bolasport.com
Sepintas permainan gegenpressing yang di identik dengan nama Jurgen Klopp. Ia yang telah mempopulerkan gaya permainan menekan lawan. Tampaknya gaya tersebutlah yang di gunakan pelatih Timnas Singapura, Gaya menekan lawan secara ketat sangat menyulitkan bagi Tim seperti Timnas Indonesia yang mengandalkan umpan-umpan pendek yang di bagun dari lini belakang dan tengah.Sumber: www.indosport.com
Namun hal tersebut tidak bisa di jadikan sebagai alasan untuk menerapkan gaya bermain umpan jauh. Di era Luis Milla , kala menghadapi Uni Emirates Arab Timnas Indonesia tetap memperlihatkan umpan-umpan pendek walaupun pressing saat itu lebih dari yang di lakukan Timnas Singapura.Sumber: www.fourfourtwo.com
Taktik Jurgen Klopp telah mengalahkan Timnas Indonesia di laga pembuka Piala AFF 2018. Meski kalah, Timnas Indonesia masih berpeluang lolos mengingat masih tersisa 3 laga yang wajib di menangkan Timnas Indonesia.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI