Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2021 ini masih dalam suasana Covid-19. Suasana di mana pelaksanaan pendidikan dilakukan sangat terbatas, yaitu melalui daring (tatap maya).
Setahun sudah pelaksanaan ini berjalan dengan menemui beberapa tantangan dan hambatan. Seperti misalnya adalah kegiatan belajar mengajar melalui video conference dengan menggunakan alat bantu komputer/laptop, dan handphone, belajar dengan tergantung kepada akses internet, proses pembelajaran dilakukan dari rumah, bahkan dari kamar.
Tantangan pendidikan pada suasana Covid-19 ini menimbulkan beberapa permasalahan. Seperti belum meratanya siswa memiliki laptop/komputer dan handphone, koneksi internet yang masih terbatas yang diakses oleh siswa baik terkendala dalam membeli kuota maupun tidak ada jaringan internet di daerahnya. Saat belajar pun terkadang kondisi Internet antara guru dan siswa berjalan tidak baik, sering terjadinya lag membuat siswa tidak dapat memahami materi dengan sempurna.
Kemudian switch pendidikan dari offline ke online secara mendadak karena wabah Covid-19 memaksakan Para Pendidik harus memutar otak secara cepat agar pendidikan tidak sampai lumpuh. Di sinilah tantangan pendidikan yang sebenarnya diuji, apakah dapat berjalan atau berhenti.
Sepanjang perjalanan pendidikan di tengah pandemi, tidak melulu ditanggapi dengan hambatan dan sisi negatif. Tapi melahirkan ide-ide dan kreatifitas yang baru demi berjalannya pendidikan. Seperti misalnya kegiatan belajar melalui video conference, kemudian guru membuat video pembelajaran yang diunggah dalam platform youtube, bahkan saat ini guru dapat menggunakan media podcast sebagai media dalam menyampaikan pembelajaran. Di sinilah kita melihat bahwa pendidikan ditengah pandemi dapat terus survive agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kebijakan pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam mendukung kegiatan pendidikan dapat berjalan dengan baik memberikan beberapa program seperti: Kuota Gratis bagi guru dan siswa, kegiatan pelatihan guru melalui guru belajar untuk meningkatkan mutu guru dalam mengajar, bantuan subsidi upah bagi guru, protokol kesehatan di sekolah, penghapusan ujian nasional, vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik, dsb. Harapannya adalah pendidikan di Indonesia jangan sampai stagnan.
Selain kreasi ide dari guru dan bantuan dari pemerintah, muncul sebuah pertanyaan apakah pendidikan di Indonesia bisa kembali normal seperti semula? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, baik guru maupun murid. Jawaban yang pasti adalah pendidikan akan kembali berjalan dengan normal. Namun butuh waktu untuk memastikan bahwa proses pendidikan dapat berjalan dengan normal.
Salah satu program pemerintah yaitu menfasilitasi guru dan tenaga Kependidikan dengan dilakukan vaksinasi adalah salah satu program yang tepat untuk mengakhiri rantai penyebaran Covid-19. Walaupun sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Covid-19, vaksin merupakan salah satu solusi yang tepat dalam mengakhiri wabah pandemi Covid-19.
Proses vaksinasi guru yang dimulai sejak Bulan Maret hingga saat ini dengan tujuan pada tahun ajaran baru di Bulan Juli nanti akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Hilal pendidikan kembali normal sudah mulai terlihat. Harapan agar dapat menyelenggarakan pendidikan secara normal pun sangat ditunggu-tunggu oleh semua pihak.
Maka bertepatan dengan peringatan hari pendidikan nasional ini menjadi sebuah momentum untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan secara normal. Mulai membangun optimisme bahwa penyelenggaraan pendidikan akan kembali seperti semula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H