Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Karakter Positif terhadap Anak Mahasiswa UIN Malang Adakan Sosialisasi Parenting dan Psiko Edukasi

Diperbarui: 18 Januari 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kelompok KKM 31 UIN Maulana Malik Ibrohim Malang mengadakan agenda Sosialisasi Parenting yang dilaksanakan pada kamis, (12/01/23). Kegiatan bertempat di TK Maulayya desa Pucangsongo  kecamatan Pakis kabupaten Malang Jawa Timur, yang dihadiri kurang lebih oleh 30 orang yang terdiri dari murid, wali murid, guru dan panitia.

"Tujuan kami mengadakan acara ini, yaitu untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan pengasuhan dan pendidikan anak di dalam lingkungan keluarga dengan nilai dasar yang sesuai dengan syariah islam dengan karakter yang baik dan benar." Ucap Adhea Yunita Sari selaku ketua pelaksana Sosialisasi Parenting kelompok KKM 31 desa Pucangsongo.

Sosialisasi Parenting dilaksanakan dengan mengundang narasumber dari Komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia Kabupaten Malang yaitu Ninik Hmidah, S.A.g dengan membawakan tema "Menyalurkan Cinta Dengan Bijak".  Pemateri mengatakan bahwa adanya sosialisasi parenting penting diberikan kepada para wali murid untuk memberikan contoh bijak sesuai kaidah islami dalam mendidik dan mendukung mimpi anak. Penyaluran cinta yang bijak dapat mempengaruhi mental dan karakter anak. Ketika kasih sayang tidak diberikan dengan bijak, hal tersebut dapat merubah kasih sayang menjadi tuntutan keras bagi anak. Maka dari itu wali murid perlu menambah wawasan bagaiamana mendidik  dan mendukung mimpi anak tanpa mengganggu mentalnya.

Kegiatan ini diawali dengan pertunjukan boneka tangan yang dilakukan oleh narasumber sendiri. Pertunjukan boneka tangan mengangakat tema "Menjadi Anak Yang Sholih". Dengan adanya pertunjukan tersebut, membuat anak-anak tertarik mendengarkan dan fokus menyimak. Dengan pembawaan narasumber yang menyenangkan, anak-anak sangat antusias untuk melihat pertunjukan hingga akhir. Tidak sekedar cerita yang menyenangkan, tema dari pertunjukan boneka tangan dapat memberikan edukasi kepada anak untuk selaku berbuat baik.

Sebelum memaparkan materi, narasumber memberikan ice breaking untuk mengembalikan fokus wali murid. Selanjutnya, memberikan materi Parenting untuk para wali murid. Narasumber memberikan materi secara interaktif, membuat wali murid antusias mengikuti setiap penyampaiannya. Selang beberapa waktu orang tua menuliskan kata-kata yang ditujukan kepada anak mereka. Ungkapan terimakasih sekaligus maaf untuk anak yang mereka sayangi.

Pembicara mengatakan "ketaqwaan dan perkataan yang lurus menjadi warisan terbaik untuk anak-anak kita." Ketaqwaan yang berarti hati-hati dalam bersikap. Anak-anak akan selalu melihat apa yang orang tua mereka lakukan bukan yan mereka katakan. Qoulan Sadiidan yang berarti perkataan yang lurus dan benar. Orang tua tidak berbohong kepada anak. Dengan tujuan agar anak tidak menangis atau tidak meminta sesuatu lagi. Hamba yang bersyukur, yang berarti orang tua harus bersyukur dengan adanya kebaikan sekecil apapun. Hal tersebut akan memberikan pemikiran positif pada diri kita selaku orang tua.

Kesiapan mental orang tua dapat memberikan kasih sayang yang tepat untuk anaknya. Dengan memberikan keteladanan dapat membentuk mental sehat bagi anak. Sebagaian orang tua di Indonesia masih menganggap kesiapan mental dapat terbentuk dengan seiring jalannya rumah tangga. Hal tersebut telah menjadi stigma di masyarakat di Indonesia. Pola pikir yang terbuka sangat diperlukan untuk memecahkan stigma yang sudah menjadi keyakinan masyarakat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline