Lihat ke Halaman Asli

Yang Terbaik Belum Tentu Baik

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hmmmm, sebenere sudah lama pengen nulis, pengen ngeblog, pengen curhat. tapi apa daya saya tidak pandai merangkai katakata. haha, ya akhirnya asal asalan, ah gakpapa yang penting tidak merugikan orang lain.

hehe, pengen beropini nih, sesuai judul di atas. konteksnya adalah pendidikan.

yah lebih tepatnya pendidikan di bangku perkuliahan. Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Sebagai mahasiwa, jurusan di yang diambil sangat berpengaruh dalam prestasi, apakah jurusan tersebut sesuai minat dan passion nya atau cuma setengah hati karena timbange ora kuliah hehe .Nah timbul masalah ketika masa perkuliahan telah dimulai atau hampir khatam, kebanyakan orang kuliah harus mendapatkan IPK terbaik dan setelah lulus mereka bisa melamar kerja di tempat sing dikarepne, yah sah sah saja selama itu baik dan memotivasi diri. Beda cerita lagi dengan mahasiswa yang kemampuannya standard biasa biasa saja yang hanya mendapatkan nilai yang sekedar bisa lulus. Keinginannya sama sama ingin mendapatkan kerja yang di inginkan, tetapi apa daya juga, tempat kerja yang dikehendaki mempunyai requirement nilai IPK, yah masing-masing tempat kerja berbeda beda standardnya. Nah disini mulai muncul pertanyaan, apakah yang mempunyai nilai baik didukung kempauan yang mumpuni juga ? atau  sebaliknya, yang nilainya biasa biasa saja malah mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Maka tempat kerja / perusahaan tersebut harus ekstra memilih, memilah, menseleksi dengan tepat. Seharusnya nilai rendah tidak harus menjadi tolok ukurnya, pengadaaan tes masuk dan ujian (apapun bentuknya) justru sangat efektif menyaring individu-individu yang berkompeten di bidangnya.

Maka dapat disimpulkan, mempunyai nilai terbaik di saat berada pada bangku kuliah tidak menjamin mendapatkan pekerjaan yang layak, jika tidak dibarengi dengan kemampuan yang mumpuni, bisa saja selama menjalani proses kuliah, nilai yang didapatkan bukan hasil dari kempuan sendiri melainkan comot sana comot sini, hehehe. (pengalaman). Jalanilah apa yang sesuai dengan apa yang kita senangi, maka apapun resiko dan keadaannya kita tetap berada pada keaadaan yang ikhlas dan sepenuh hati. wehehehe :)

sekian dulu celotehan saya ini, semoga menjadi pembelajaran buat kita bahwa yang terbaik itu belum tentu "baik". daaaaaaaa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline