Sebagai manusia yang tidak lepas dari dosa, umat Islam harus selalu berusaha menyucikan diri lahir dan batin. Ini disebut tazkiyatun nafs.
Tazkiyatunnafs terdiri dari dua kata yaitu tazkiyah dan nafs. Tazkiyah berasal dari kata zakka yang berarti penyucian jiwa, latihan dan pertumbuhan menuju kehidupan spiritual yang lebih tinggi.
Dalam Ensiklopedi Islam, nafs (nafsu) dipahami sebagai organ ruhani seseorang yang paling besar pengaruhnya terhadap anggota ruhani lainnya. Tubuh ini memberikan instruksi kepada anggota fisik untuk melakukan fungsinya.
Al-Ghazali menjelaskan bahwa nafs Tazkiyatu membersihkan dirinya dari kebiadaban, kebinatangan dan setan dan kemudian mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji. Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyucikan jiwa.
1.Tathahhur
Said Hawwa pada Menyucikan Jiwa: Konsep Tazkiyaun Nafs Terpadu memperlihatkan bahwa tathahhur merupakan mengangkat dan menyucikan jiwa berdasarkan majemuk penyakit hati misalnya kufur, nifak, kefasikan, kemusyrikan, riya, kedengkian, & lain sebagainya.
Pada termin ini, penyucian jiwa diawali menggunakan taubat dan berjanji nir akan mengulangi segala perbuatan yg sanggup mengotori diri.
2.Tahaqquq
Tahaqquq adalah bagaimana seorang muslim dapat sedekat mungkin dengan Allah SWT untuk mencapai kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Pada tingkatan ini, seorang muslim memusatkan hati dan pikirannya hanya kepada Allah SWT, salah satunya adalah berdzikir.
Allah SWT berfirman:"(Yaitu) orang-orang yang berdiri, duduk atau berbaring, mengingat Allah dan berpikir tentang penciptaan langit dan bumi (berkata):
"Ya Tuhan kami, Anda tidak menciptakan ini dengan sia-sia, Anda suci, jadi selamatkan kami dari siksa neraka." (QS Ali Imran ayat 191).