Cerita ini hanyalah fiktif belaka. So, Kalau ada kesamaan nama, tempat dan kejadian jangan salahkan saya. Toh, masuk ke kolom fiksiana. Salam buat penulis berita hoax.
Aku Tuti, seorang mahasiswi yang gemar menulis. Sudah setahun ini aku menulis di salah satu website yang sedang digilai banyak orang namanya Kompaciana. Kom. Aku populer diantara para kompacianer-kompacianer karena tulisanku selalu aktual dan sangat bombastis. Tidak jarang tulisanku HL dan Terekomendasi.
Di bawah nama akun saya ada tulisan biographical info : Saya simpel, petakhilan dan senang robek2 buku tapi ga dibaca. (Wkwkwkwkwk, mendekati yah?)
Namun, akhir-akhir ini aku kehilangan kepercayaan diri karena makin banyaknya penulis-penulis hebat di Kompaciana.Kom. Aku putar otak dan mulai berpikir bagaimana caranya eksis kembali di Kompaciana. Kom. Sejurus kemudian, entah setan apa yang merasuki aku, aku berpikir menulis berita sensasional. Tapi apa??? Ah, pusing! Kalau aku tidak cepat bertindak bisa-bisa aku dilupakan dong. Hiks...
Bagaimana kalau aku buat berita hoax saja? Ah, dosa kali yah? Ah, jangan-jangan aku tak akan melakukannya. Kemudian aku kembali lagi membuka laptopku mengklik laman Kompaciana.Kom. Dan aku hampir menangis melihat namaku hampir tenggelam dari ribuan Kompacianer yang potensial. Mampus aku! AH, terserahlah aku dikatakan gila-gila eksis atau mau gila beneran tapi memang hasratku ingin menuliskan berita dan harus dielu-elukan tetapi kenapa aku seperti ditinggal begini?
"Suami Minta Cerai Karena Istri Phsyco"
Judul yang sangat bombastis inilah yang akan aku angkat. Tetapi... Kebenarannya tidak ada. Aku nekat menuliskannya hanya untuk tidak kehilangan pamor. HL-ku dan Terekomendasiku sudah tidak pernah ada sebulan terakhir ini. Apa aku bukan list dari admin lagi? Karena begitu banyaknya penulis-penulis hebat di Kompaciana.Kom???
"Hmmm... Siapa nama tokohnya yah?" Gumamku. "Ah, Bunga dan Andri saja..."
Aku kembali mengetik dan terus mengetik. Ku selipi opini-opiniku yang harus bijak agar pembaca salut akan aku. Kemudian... Beberapa menit kemudian aku tekan publish tanpa ragu sedikit pun dan bergumam. "Selamat datang eksistensiku yang dulu..." Aku tersenyum lebar.
Hei, apa kalian bisa tebak? Tulisanku dibaca ribuan orang dan kembali membesarkan namaku. Beribu komentar datang yaitu komentar yang sangat2 memuji aku tetapi ada juga komentar yang mengkritik aku. Kalau mengganggu aku mending ku hapus saja atau terkadang tidak ku balas, aku hanya fokus pada puji-pujian.
Yah, egois aku!