Lihat ke Halaman Asli

Kiki Si Ayam Kampus

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kiki masih duduk di kursi kantin paling sudut. Matanya masih memandangi Jihan pelayan kantin yang masih kerepotan melayani para mahasiswa yang makan siang. Berulang kali Jihan bilang "Tunggu" pada Kiki dan Kiki hanya mengangguk bosan.

Selang beberapa menit kemudian barulah Jihan mendekati si ayam kampus Kiki. Kiki dengan wajah yang berangsur cerah kembali membisikkan sesuatu ke telinga Jihan.

"Hmm... Lu udah gak tahan yah?" Jihan geleng kepala.

"Bukan. Persediaan duit belanja gue udah kandas jadi butuh pemasukan lagi. Ah, elu kok menyudutkan gue kayak cewek nafsuan gitu sich?" Kiki sewot.

"Lha emang iya khan? Jadi selama ini apa?" Jihan kebingungan garuk kepala.

"Hiks... Terpaksa! Demi uang. Kalo gak gara-gara uang amit-amit gue mau tidur sama laki-laki yang bukan suami gue. Ah, udahlah kok jadi curhat. Pokoknya elu harus cari buat gue! Kalo boleh yang kaya dan jangan tua kayak kemaren." Desak Kiki sambil mengangkat tasnya.

"Iya... Iya..." Jihan mangut-mangut.

"Please, gue serius. Kalo gak ada malam ini bisa-bisa gue gak makan dan kuliah." Kata Kiki memelas.

"Iya!"

***

Sekitar jam 6 sore dalam kamar kost Kiki. Dia terlihat menjaga-jaga Handphonenya. Sebenarnya Kiki bukanlah orang yang tak punya namun konsumerisme-nya itu membuat uang 1 juta rupiah pun bakal lenyap samanya dalam 1 malam. Tiba-tiba Handphone Kiki berdering dan dengan bahagianya dia mengangkatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline