Lihat ke Halaman Asli

Si Butet Lupa Bahasa Batak

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masnida dan Olopina bergegas menuju rumah Butet begitu mengetahui Butet sudah pulang dari perantauan di Jakarta. Senang hati mereka karena teman sepermainannya itu sudah pulang dari perantauan semenjak ditinggal merantau 5 tahun yang lalu.

Begitu sampai di depan halaman Butet, mereka langsung menemui Butet di teras rumahnya dengan keadaan sangat kontras. Butet terlihat cantik sekarang, rambutnya sudah rebounding, kulitnya putih bersih dan pakaian sangat modern. Hampir saja Masnida dan Olopina terpekik kaget melihat keadaan sahabatnya.

"Butet!!!" Seru mereka sambil berlari-lari kecil mendekati Butet. Sebenarnya mereka ingin langsung merangkul Butet tapi karena ekspresi Butet biasa-biasa saja membuat mereka berhenti melepas rindu.

"Siapa sich lo?" Kata Butet keheranan.

"Bah, kau ini? Aku si Masnida... Tak kenal kau? Kalo ini si Olopina." Jawab Masnida keheranan.

"Oh..." Kata Butet singkat kemudian duduk tanpa menpersilahkan temannya duduk. Dinikmatinya kopi susu yang ada di meja tanpa menggubris ketercengangan sahabat-sahabatnya.

Masnida dan Olopina saling sikut-sikutan sesekali mengepalkan tangan. Uh.... Geram hati mereka. Sesaat kemudian muncul Mamak dan Bapak Butet dari dalam rumah sepertinya hendak berangkat menuju ladang.

"Bah, datang kalian boru?" Sapa si Mamak.

"Eh, iya Nantulang mau jumpai si Butet kami udah rindu kali kami tapi dicueki kek gini. Hiks." Kata Masnida mengadu pada Mak Butet.

"Bah, Butet!" Mamaknya memasang nada tinggi.

"Ih? Butet? Namaku Angle!" Kata Butet dengan sombongnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline