Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, yang meyakini bahwa seluruh tubuh kaum hawa adalah aurot kecuali telapak tangan dan muka. Seiring masuknya kebudayaan barat bersama berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, keyakinan umat islam bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurot lambat laun luntur. Termasuk kaum muslimin sekarang tanpa malu dan tanpa ragu memakai rok mini berjalan di tempat umum. oleh karena itu saya akan sedikit mengkaji permasalahan tentang rok mini itu sendiri.
Sebenarnya rok mini di gunakan di dunia barat awalnya pada musim panas, tapi seiring berkembangnya zaman. Orang memakai rok mini bukan hanya untuk kemudahan berjemur pada saat melakukan aktivitas, tapi juga sebagai gaya hidup pada kebanyakan orang di zaman modern ini. Dan persepsi tentang rok mini sebagai gaya hidup juga di yakini oleh kebanyakan muslimin di dunia tidak terkecuali di indonesia. Dengan semakin bumingnya rok mini maka tidak salah jika rok mini banyak menimbulkan permasalahan yang begitu banyak entah itu dari bidang ekonomi, sosial, dan evironment.
Banyak pihak-pihak yang di untungkan dari bumingnya rok mini. Terutama di dunia bisnis, semakin bertambahnya kebutuhan akan rok mini, banyak perusahaan di dunia menambah produksi rok mini. Tapi produksi yang banyak, jika tidak ada kualitas yang melekat di rok mini itu sendiri, konsumen lama-lama akan merasa bosan. Maka perusahaan perlu pihak yang mampu mengatasi kebosanan konsumen, yaitu desainer. Desain yang bagus tapi jika itu tidak di promosikan, masyarakat tidak akan mengetahui karya desainer tersebut. Mucul lagi pihak yang terikat, yaitu model, photografer, periklanan entah itu di televisi, media cetak, radio, internet. Dengan kerja sama antara perusahan, desainer, adverteisment keberadaan rok mini di masyarakat akan semakin menjadi sebuah kebutuhan yang tidak akan pernah tertinggalkan oleh kaum hawa sebagai gaya hidup.
Banyak alasan kenapa wanita memakai rok mini, bukan hanya sebagai gaya hidup saja. Rok mini juga di pakai untuk menarik perhatian para laki-laki. Model rok mini yang cenderung memperlihatkan bentuk tubuh perempuan membuat kebanyakan laki-laki tertarik pada perempuan yang memakainya. Biasanya laki-laki akan memuji bahwa perempuan lebih cantik memakai rok mini. Pujian dari laki-laki itulah yang membuat banyak perempuan yang keluar dari jati dirinya hanya untuk mempertahankan pujian dari laki-laki dan agar tidak di bilang tidak cantik. Budaya tersebut sedikit demi sedikit masuk ke orang-orang islam khususnya di kota kota besar.
Pergaulan bebas yang semakin tidak karuan di kota besar, membuat remaja-remaja muslim enggan mempelajari agamanya sendiri tapi lebih mementingkan ego dan nafsu agar selalu merasakan kepuasan hidup, ketidaktahuan mereka akan cara berpakain yang benar menurut syari’at islam juga membuat remaja-remaja muslim di kota-kota besar khususnya, dengan tidak malu berjalan di muka umum dengan sadar memakai rok mini.
Hal itu lah yang muncul berbagai permasalahan baru di berbagai kalangan antara lain, pemerintah, orang tua, dan di kalangan pelajar khususnya SMP dan SMA. Sifat labil pelajar SMA, membuat mereka selalu meniru apa yang mereka lihat, melihat artis idolanya memakai rok mini mereka mengikuti tanpa menyadari bahwa artis tersebut bukan beragama islam. Melihat temanya memakai rok mini langsung mengikuti, alasanya agar tidak ketinggalan zaman. Hal inilah yang perlu menjadi PR untuk guru, orang tua, dan pemerintah khususnya departemen agama.
Menyambung sedikit dari paragraf pertama, bahwa budaya indonesia itu sebenarnya tidak terbiasa dengan kebiasaan orang barat memakai rok mini di muka umum untuk berjemur tanpa mengganggu aktifitas mereka. Padahal suhu di indonesia cenderung stabil entah itu pada waktu musim hujan ataupun pada musim kemarau. Banyak sekali kasus pemerkosaan yang terjadi di lingkungan kita. Laki-laki indonesia yang sejatinya tidak terbiasa melihat perempuan memakai rok mini, membuat para laki-laki tergugah untuk melakukan kekerasan seksual, penghinaan, dan mencemooh perempuan yang memakai rok mini tersebut. tuntutan dan kebutuhan hidup yang sangat banyak, memaksa para perempuan untuk bekerja di bidang yang mewajibkan untuk memakai rok mini. Bukan hanya itu saja, kurangnya iman dan minimnya pengetahuan tentang agama juga penyebap masalah-masalah tersebut.
Setiap masalah sejatinya mempunyai solusi untuk memecahkan masalah tersebut. saya akan sedikit memberikan solusi untuk permasalahan negatif yang muncul dari rok mini. Pertama, pemerintah seharusnya membuat kebijakan tentang harga di perempuan dan perlindungan hakekat dan martabat seorang perempuan yang lebih memikat, lebih memaksa dalam artian lebih memperberat hukuman bagi pelanggarnya. Kemenjtrian agama juga harusnya membuat kebijakan tentang keharusan berhijab untuk kaum muslimin pada waktu di luar rumah.
Dan kita ke dunia pendidikan, penanaman pendidikan yang benar kepada siswa siswi oleh guru, juga mempengaruhi tingkah laku siswa siswi itu sendiri. Jika seorang guru sudah tegas dan benar dalam mendidik tentang agama, maka seorang murid tidak mungkin membuka aurotnya sedikitpun di muka umum apalagi samapai memakai rok mini. Berpakain yang tidak sewajarnya juga di pengaruhi oleh kurangnya perhatian oleh orang tua sendiri, maka di sini perlu pengawasan dan perhatian dari orang tua, serta orang tua harus mengajari dan mengenalkan tentang agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H