Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNDIP Beri Sosialisasi Pembukuan Sederhana bagi UMKM dan Penggunaan Double Masker Secara Daring

Diperbarui: 10 Agustus 2021   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Susukan, (06/08/2021) Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Meski demikian, pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Diponegoro untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung halaman masing-masing. Bertemakan 'Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Berkelanjutan (SDGs)' mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dituntut untuk membuat program kerja yang dapat membantu masyarakat sekitar yang berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Program kerja yang diusung disesuaikan dengan permasalahan yang terdapat di desa tempat KKN dilaksanakan. Terdapat dua program kerja yang penulis lakukan yaitu 'Sosialisasi dan Pelatihan Pembukuan Sederhana bagi UMKM dan Sosialisasi Penggunaan Double Masker dan Cara Pengelolaannya'. Untuk program pertama, sasaran dari sosialisasi pembukuan sederhana ini adalah UMKM yang tidak melakukan pembukuan dalam usahanya. Salah satu UMKM yang diberikan sosialisasi adalah Toko Plastik Hasni yang terdapat di Desa Susukan RT 02/RW 01. Bu Hasni sebagai pemilik usaha belum menerapkan adanya pembukuan, padahal dengan adanya pembukuan akan mempermudah pelaku usaha dalam mengajukan pinjaman atau mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tidak hanya itu, pembukuan juga penting bagi pelaku usaha untuk menghitung berapa keuntungan yang didapat. Sosialisasi pembukuan sederhana ini dilakukan via daring melalui WhatsApp dengan memberikan materi berupa modul dan video. Sebelumnya UMKM sasaran telah diberi buku yang nantinya akan digunakan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran terkait usahanya. Proses tanya jawab pun juga dilakukan via WhatsApp. Selain itu sosialisasi juga diberikan kepada UMKM Hijab Yaya dengan memperkenalkan aplikasi SI APIK. Aplikasi SI APIK merupakan aplikasi yang dibuat oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk memepermudah UMKM dalam membuat laporan keuangan. Dengan adanya sosialisasi mengenai pembukuan sederhana ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam mengelola keuangan usahanya dan juga membantu pelaku usaha untuk memisahkan antara uang yang digunakan untuk kepentingan usaha dengan uang yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya program kerja yang kedua yaitu 'Sosialisasi Penggunaan Double Masker dan Cara Pengelolaannya'. Akhir-akhir ini meningkatnya kasus Covid-19 membuat pemerintah menggalakkan pemberlakuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk menekan laju penularan Covid-19. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga menggalakkan penggunaan double masker sebagai salah satu cara untuk melindungi diri dari varian baru yang tingkat penularannya lebih tinggi dari varian sebelumnya. Dengan adanya hal ini, penulis memberikan sosialisasi kepada warga RT 02 RW 01 Desa Susukan mengenai cara penggunaan double masker yang benar melalui poster. Sosialisasi masih dilakukan secara daring via WhatsApp grup. Meskipun dilakukan secara daring, antusiasme warga untuk mengikuti sosialisasi ini tidak luntur. Selain sosialisasi penggunaan double masker, penulis juga memberikan sosialisasi mengenai cara membuang masker medis dan cara mencuci masker kain.

Penulis : Ulinnuha Ananda Khoirun Nisa

DPL : Naintina Lisnawati S.K.M., M.Gizi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline